Rabu, 16 April 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Widodo Bogiarto 7621
(Foto: doc)
Untuk menunjang kelancaran komunikasi kaum difabel tuna rungu, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menyerahkan tujuh alat bantu dengar kepada mereka yang membutuhkan di Kelompok Pelaksana (Pokpel) Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) wilayah Tanjung Barat.
Pasalnya, di UP2K Tanjung Barat tersebut diketahui ada sejumlah anggotanya yang mengalami cacat fisik.
"Kita melihat peluang kaum difabel terutama penderita tuna rungu di Jaksel itu besar untuk bisa diberdayakan. Makanya kita bekerjasama dengan PKK untuk mencari kelompok pemberdayaan masyarakat yang mengajak kaum difabel," ujar Abdurahman Anwar, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Rabu (16/4).
Menurut Abdurahman, UP2K Tanjung Barat drjak lama memang telah memberdayakan kaum difabel. Untuk itu Sudin Sosial memberikan tujuh alat pendengaran kepada mereka untuk memperlancar komunikasi antar anggota.
"Pokpelnya sudah jalan bahkan mewakili Jakarta ke tingkat nasional. Ada tujuh alat yang kita berikan keanggotanya yang tuna rungu, agar bisa komunikasi lancar sehingga membuat produk lebih baik," tuturnya.
Bukan hanya membantu dalam produksi, lanjut Abdurahman, dengan alat bantu tersebut anggota yang tuna rungu juga akan bisa membantu dalam hal pemasaran. "Kan mereka bisa juga menjaga stand-stand pameran. Jadi tim pemasaran juga bisa bertambah, dan yang pasti ilmu mereka bukan hanya produksi tapi hingga pemasaran," ucapnya.
Untuk harga satuan alat pendengaran di pasaran antara Rp 800 ribu hingga Rp 1,3 juta. "Ya untuk ini yang harga berapa tidak dipermasalahkan, sebab sifatnya bantuan. Dan bisa memotivasi kaum difabel itu sebenarnya bisa hidup normal dengan berkarya untuk memperbaiki perekonomian seperti yang lainnya," tandas Abdurahman.
Sekedar diketahui, Pokpel UP2K Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan akan mengikuti lomba UP2K Tingkat Nasional 2014 mewakili Provinsi DKI Jakarta.
Lomba UP2K ini merupakan kegiatan rutin yang digelar untuk memberikan motivasi kaum wanita yang tergabung dalam Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar terus berkreasi dan memberikan tambahan penghasilan untuk masyarakat sekitarnya.
Di Pokpel UP2K tersebut bukan hanya memberdayakan ibu-ibu di sekitarnya, pokpel ini juga memberdayakan kaum difabel.