Jumat, 06 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 6030
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku telah dihubungi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla untuk segera menyelesaikan masalah pengelolaan sampah di Ibukota. Agar tidak tergantung dengan daerah lain, Jakarta harus memiliki tempat pengelolaan sampah sendiri.
"
Pak Wapres telepon, dia bilang ingin ini harus diselesaikan. Kami harus bikin yang ini satu-satu, menggunakan konsep lama yang dikembangkan ," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/11).Menurut Basuki, untuk bisa mengelola sampah sendiri perlu waktu. Namun hal itu tetap menjadi prioritas. Sementara untuk penanganan terdekat, pihaknya telah meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk melakukan pengawalan truk sampah. "Untuk bangun incenerator kan butuh waktu. Tapi dengan Kapolda (Irjen Pol Tito Karnavian) tadi kita minta pengamanan. Nggak boleh siapapun menghalangi truk," ucapnya.
Basuki menambahkan, dengan adanya pengadangan truk sampah dan pembatasan pengiriman membuat penumpukan sampah di Ibukota. Selain itu, juga membuat kemacetan di sekitar Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. "Dari 24 jam dipaksa hanya 8 jam, nggak muat karena akan menyebabkan seluruh jalan ke sana macet," ucapnya.
Jajaran Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu dengan Pemkot Bekasi untuk menyelesaikan masalah ini. Keduanya sepakat untuk segera menyelesaikanya. Menurut Basuki, Pemkot Bekasi juga sepakat jika Pemprov DKI mengambil alih pengelolaan TPST Bantar Gebang.
"Intinya dari wali kota, mereka juga lebih suka kalau kita langsung kelola. Wali kota Bekasi juga melihat ini wanprestasi, jadi kami akan ambil alih dan kami kerjakan bersama," katanya.