Kamis, 05 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6841
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, stigma orang yang menganggap pegawai negri sipil (PNS) payah, tidak benar. Dirinya telah membuktikan sendiri dengan manjadikan pensiunan PNS sebagai direksi di salah satu BUMD dan mereka tetap memiliki kinerja yang baik.
Setidaknya ada dua pensiunan PNS yang ditunjuk Basuki menjadi komisaris di PD Pasar Jaya. Keduanya yakni mantan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI, Ratnaningsih dan mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Arfan Arkilie.
"BUMD kami mulai beri pelayanan baik, mulai dari PD Pasar Jaya. Kami masukkan pensiunan PNS, Ibu Ratna dan Pak Arfan jadi direksi dan terbukti stigma PNS payah itu tidak benar," kata Basuki, saat acara Sosialisasi Inovasi Pelayanan Publik, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/11).
Dikatakan Basuki, PNS DKI yang masih aktif bekerja juga banyak yang berprestasi. Seperti, Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI, Edi Junaedi Harahap. Edi memiliki nilai tertinggi dalam psikotes yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.
Ditambahkan Basuki, seharusnya pensiun tidak berhenti pada usia 58 tahun. Karena PNS masih ada yang produktif pada usia tersebut. Basuki mengusulkan pensiun berhenti pada usia 60-62 tahun.
"Pensiunan PNS ada yang pantas jadi direksi BUMD. Menurut saya, usia pensiun 58 itu kemudaan, harusnya usia 60-62 tahun agar punya simpanan uang cukup," katanya.
Sementara beberapa pensiunan PNS DKI lain yang kini menjadi direksi dan komisaris BUMD DKI diantaranya, mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI, Muhammad Akbar. Kemudian mantan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Catharina Suryowati, Widyo Dwiyono dan lain-lain.