Senin, 05 Mei 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 6803
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Berakhir sudah kelangsungan usaha Bakso Mie Wonogiri (BMW) milik Sutiman Wasis Utomo (45) di Jl Pekojan III RT 07/08, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Sebab, dari hasil penggerebekan dan uji laboratorium diketahui, bakso yang dijual Sutiman positif mengandung campuran daging celeng.
Kepala Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Aviaty menuturkan, penggerebekan tempat usaha warung bakso milik Sutiman dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat setempat yang curiga dengan bakso yang dijual Sutiman.
Sejak Jumat (25/4) lalu, kata Aviaty, pihaknya melakukan pemantauan sekaligus membeli bakso milik Sutiman untuk dijadikan sampel. Tiga hari kemudian, setelah dilakukan uji laboratorium diketahui ternyata bakso yang dijual Sutiman positif menggunakan campuran daging celeng.
"Jadi bakso yang dijual Sutiman positif dicampur dengan daging celeng. Akibat perbuatannya, pelaku melanggar UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, hingga kami lakukan penggerebekan,” ujar Aviaty, Senin (5/5).
Setelah mengamankan Sutiman, sambung Evaty, pihaknya langsung menyerahkan Sutiman ke Polsek Tambora untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Dari warung bakso milik Sutiman, sambung Aviaty, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa dua kantong plastik daging yang sudah digiling serta ratusan bakso yang diduga sudah dioplos dengan daging celeng.
Warga yang kesal atas perbuatan Sutiman sempat menghadiahi beberapa bogem mentah ke wajah Sutiman saat digelandang ke kantor polisi. Kepada petugas, Sutiman mengaku sudah delapan tahun menekuni usaha jualan bakso di lokasi tersebut. Dirinya juga mengakui telah mengoplos daging sapi dengan daging celeng untuk dijadikan bakso. Namun, bakso oplosan daging sapi dengan daging celeng itu baru dilakukan sebulan terakhir.
Dikatakan Sutiman, dirinya mendapatkan daging celeng melalui kiriman yang dilakukan rekannya bernama Jon yang tinggal di Cengkareng. "Saya baru sebulan ini menjual bakso oplosan daging sapi dengan daging celeng. Saya beli daging celeng Rp 45 ribu perkilogram. Setiap hari saya membuat bakso sebanyak 30 kilogram. Bakso-bakso itu tidak dijual sendiri oleh saya, tapi saya kirim juga ke tiga teman saya sesama pedagang bakso," tandasnya.