Selasa, 03 November 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 7375
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan melaporkan peristiwa pengadangan truk sampah oleh sekelompk warga di Cileungsi, Bogor ke kepolisian. Pasalnya, menurut Basuki, aksi tersebut merupakan aksi premanisme.
"Hari ini Dinas Kebersihan mau ke sana (lapor polisi). Makanya itu yang saya katakan, itu namanya premanisme kalau menurut saya. Mana ada cara begitu," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/11).
Dikatakan Basuki, jalan yang digunakan merupakan milik negara. Sehingga siapa pun boleh melintas. "Jalan itu milik negara, tetep boleh lewat mana saja. Di Jakarta juga boleh masuk pelat F. Mereka bawa ayam, bawa ikan, bau enggak? Jadi enggak ada urusan," katanya.
Menurut Basuki, jika yang dipermasalahkan adalah kompensasi dari bau sampah, pihaknya bersedia memberikan bantuan dana kepada Pemerintah Kabupaten Bogor berupa hibah. Namun program yang dijalankan harus jelas dan juga bermanfaat bagi kota Jakarta. "Saya bilang kalau mau ngajuin sampai Rp 1 triliun juga, kami kasih. Selama masuk akal dan ada hubungan dengan Jakarta," ucapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui, dengan adanya peristiwa pengadangan truk sampah milik Pemprov DKI, akan menyebabkan penumpukan sampah. Sebab, pembuangan sampah menuju TPST Bantar Gebang menjadi terhambat.
"Sampah numpuk nggak di angkut. Ya saya sudah bilang kalau masih lama terus, saya lapor Kapolri, ini namanya premanisme. Kita kirim surat pada polisi," tegasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 200 truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta ditahan oleh puluhan warga di Cileungsi, Bogor, Senin (2/11) pagi. Akibat insiden itu, sekitar 6.500 ton sampah asal Jakarta yang telah dijadwalkan dikirim ke TPST Bantar Gebang menjadi terhambat.