Senin, 02 November 2015 Reporter: Andry Editor: Lopi Kasim 5271
(Foto: Ilustrasi)
200 unit truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta dihadang sekitar 50 orang warga dan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) saat melintas di Jalan Transyogi, Cileungsi, Bogor Timur, Jawa Barat, Senin (2/11) pagi. Akibatnya, 6.500 ton sampah asal DKI Jakarta yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang terhambat.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Aji mengatakan, ratusan truk yang membawa sampah dari lima wilayah kota itu dihadang di lokasi ketika ingin menuju ke Bantargebang.
"Kejadiannya sekitar jam 7 pagi. Ada sekitar 50 warga dan ormas menghadang 200 truk sampah kami. Mereka melarang truk-truk kita melintas," katanya, Senin (2/11).
Dikatakan Isnawa, pihaknya masih menelusuri siapa pihak yang terlibat dalam penghadangan truk sampah tersebut. Mengingat, sejak puluhan tahun, baru kali ini truk sampah dihadang dan dilarang melintas.
"Mereka menuntut uang bau (sampah, red). Padahal sudah puluhan tahun melintas, truk kami tidak pernah ada masalah. Kenapa baru sekarang? Makanya kami sedang telusuri," ujarnya.
Menurut Isnawa, saat ini sebagian dari truk sampah DKI masih berada di lokasi, dan sisanya telah kembali ke wilayah masing-masing. Adapun kasus penghadangan truk sampah itu sendiri sudah dikoordinasikan dengan kepolisian.
"Nanti jam 9 malam, sudah masuk jadwal pengiriman sampah. Kami akan coba melintasi lagi," ujarnya.
Ditambahkan Isnawa, akibat insiden itu, sekitar 6.500 ton sampah asal Jakarta yang telah dijadwalkan akan dikirim ke TPST Bantargebang menjadi tidak terkirim.
"
Kita sangat menyayangkan kejadian tersebut. Karena masalah sampah itu kan menyangkut kepentingan warga ," tandasnya.