Senin, 02 November 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 3611
(Foto: Yopie Oscar)
Direktur Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Erlan Hidayat mengatakan, pasokan air bersih yang ada di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ini masih realtif aman, meski musim kemarau panjang.
Dikatakan Erlan,
akibat kemarau panjang saat ini hanya ada beberapa sungai di Jakarta yang bisa diolah menjadi air bersih. Salah satunya, sumber air baku dari Cengkareng Drain yang hanya bisa beroperasi 50-70 persen dari kapasitas normal."Hal ini terjadi karena air bakunya mengalami intrusi air laut," kata Erlan, Senin (2/11).
Erlan menjelaskan, karena mengalami intrusi air laut, Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Taman Kota yang menggunakan Cengkareng Drain sebagai sumber air baku, beberapa kali dinonaktifkan. Begitu pula dengan IPA Cilandak yang saat ini hanya mampu menghasilkan 50 persen dari total kapasitas produksi air baku.
"Penurunan kualitas air baku di IPA Cilandak juga disebabkan karena terjadi penurunan air baku di Kali Krukut selama musim kemarau," terang Erlan.
Walau demikian, Erlan menegaskan, pasokan air baku di wilayah DKI Jakarta masih terbantu dengan adanya sumber air baku dari Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
"Perum Jasa Tirta (PJT) II menyampaikan meski kondisi tinggi muka air pada level 85 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau pola kering sekalipun, pihaknya akan tetap kirimkan air baku ke Jakarta," ucap Erlan.
Erlan melanjutkan, PJ II saat ini masih memakai turbin untuk mendorong air dan akan mengaktifkan hollow jet apabila tinggi muka air mencapai titik 49 mdl. Selain air baku dari Jatiluhur, PAM jaya juga mendapatkan air curah dari PDAM Kabupaten Tanggerang.
"Jadi saat ini posisi pasokan air curah masih relatif aman," tandas Erlan.
Atas dasar itu, Erlan pun mengimbau kepada masyarakat Jakarta agar tidak perlu merasa khawatir dan tetap mempertahankan kebiasan untuk menghemat air.