Rabu, 28 Oktober 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 8232
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta Basuki, Tjahaja Purnama (Ahok) akan mengajak PT KAI untuk ikut bergabung dalam aplikasi Qlue Transit. Aplikasi tersebut akan memudahkan penumpang untuk terintegrasi dengan moda angkutan lainnya.
"Kita akan ngomong ke PT KAI, jadi kereta api sampai dimana harus masuk semua. Saya kira itu nggak terlalu susah lah untuk ngomong ke kereta api, pasti akan dikasih," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/10).
Dengan aplikasi Qlue Transit, penumpang bisa mengetahui bus Transjakarta yang akan ditumpanginya. Jika berwarna hijau berarti bus kosong, bus berwarna kuning masih bisa menaikkan penumpang, sementara untuk bus berwana merah berarti sudah penuh.
Basuki mengaku, ingin menerapkan sistem transportasi seperti di Jerman. Dengan aplikasi yang dibangun tersebut bisa mengetahui lama perjalanan, serta dengan angkutan umum apa saja yang akan ditumpanginya. "Jadi kalau saya mau jalan kaki, dari sini mau ke Ancol nih, saya dengan cara ini bisa lihat nih," katanya.
Dikatakan Basuki, masyarakat akan terbantu dan mengetahui dengan kondisi bus atau kereta api yang akan ditumpanginya. "Nanti kamu bisa tahu persis busway ini jam berapa datang, terus halte mana yang penuh, bus mana yang paling cepat, kamu bisa pilih. Sama halnya kalau di kereta api," ucapnya.
CEO PT Terralogiq, Rama Raditya yang merupakan pengembang aplikasi Qlue dan Qlue Transit mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengajak PT KAI gabung. Karena ke depan moda trasnportasi di Ibukota bisa saling terintegrasi. "Bisa saja nantinya commuterline bergabung," ujarnya.