Kamis, 22 Oktober 2015 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Widodo Bogiarto 2513
(Foto: Bayu Suseno)
Untuk mengurangi tumpukan sampah, Pemkot Administrasi Jakarta Utara mengimbau seluruh siswa agar melakukan pengutipan sampah di masing-masing sekolah.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Bondan Dyah Ekowati mengatakan, pilot project pemilahan sampah sudah diterapkan di sekolah-sekolah yang berada di Kecamatan Pademangan.
Menurut Bondan, setiap hari Jumat, siswa sekolah di Pademangan diwajibkan membawa sampah anorganik ke sekolah untuk diolah bersama-sama.
"Hal ini mendorong pendirian bank-bank sampah di sekolah," kata Bondan, Kamis (22/10).
Bondan mencontohkan, keuntungan dari pemilahan sampah di sekolah dengan asumsi di Kecamatan Pademangan ada sekitar 20.000 siswa. Sementara harga sampah plastik saja sebesar Rp 1.000 per kilogram.
"Setiap siswa membawa 1 kilogram sampah kering per minggu atau setiap Jumat," ujar Bondan.
Sementara kapasitas volume satu unit truk sampah mencapai sembilan meter kubik, sambung Bondan, pengangkutannya memakan biaya pengangkutan membuang sampah ke Bantar Gebang Rp 2 juta per truknya.
Dikatakan Bondan, apabila upaya tersebut berhasil, maka pembuangan sanpah ke TPST Bantar Gebang, Bekasi, bisa berkurang hingga 20 ton per minggunya.
Bondan mengaku, memiliki keinginan besar agar upayanya tersebut dapat diterapkan di seluruh lingkungan sekolah di Jakarta Utara.
"Pastinya pengurangan sampah akan berkurang secara signifikan dan mengurangi ketergantungan pembuangan sampah ke Bantar Gebang," tandas Bondan.