Selasa, 29 April 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Erikyanri Maulana 4049
(Foto: Rio Sandiputra)
Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Jakarta International School (JIS), Jl Terogong Raya no 33, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (29/4). Sayangnya, aksi demo tersebut justru berujung ricuh hingga terjadi aksi saling dorong antara para pendemo dengan para awak media yang meliput aksi mereka.
Kericuhan bermula saat salah seorang pendemo yang merasa tersinggung atas pertanyaan yang dilontarkan salah satu awak media mengenai aksi tersebut.
Aksi demo tersebut berlangsung sekitar pukul 13.00 dan dilakukan sekitar 15 massa. Para pemdemo awalnya menggelar aksi damai dengan tuntutan agar Kemendikbud kembali memperbolehkan TK JIS tetap beroperasi. Tak hanya itu, para pendemo pun sempat berorasi sekitar 15 menit.
Usai berorasi, awak media yang memang sejak terungkapnya kasus kekerasan seksual di sekolah internasional tersebut tidak pernah absen meliput lalu mengkonfirmasi maksud dan tujuan para pengunjuk rasa.
Namun, karena kurang menguasainya pokok permasalahan dan materi tuntutan, membuat salah satu pengunjuk rasa merasa gugup dan tidak bisa menjawab pertanyaan awak media.
Menutupi hal tersebut, seorang pendemo yang menggunakan peci langsung berkata kasar dan dengan nada tinggi menjawab pertanyaan salah satu reporter perempuan dari salah satu stasiun tv swasta. Melihat perlakuan tersebut, rekan media langsung membela hingga terjadilah kericuhan.
Tarik menarik baju, hingga kata-kata umpatan pun dilontarkan. "Anda tidak mengerti permasalahan, jangan asal demo," ucap salah satu awak media. "Mana jiwa nasionalis media," balas pengunjuk rasa.
Beruntung kericuhan tersebut berhasil dilerai belasan aparat Kepolisian dari Polsek Cilandak, sehingga tidak berkembang menjadi kerusuhan baku hantam. "Sudah jangan ada kericuhan. Ayo sekarang semuanya mundur," teriak Kompol Sungkono, Kapolsek Cilandak yang memimpin pengamanan.
Akhirnya kedua kelompok memisahkan diri ke berlainan sisi. Sekitar 20 menit kemudian, massa yang tidak jelas dari mana asalnya itu kemudian membubarkan diri.