Senin, 28 April 2014 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 2826
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, mayoritas penyebab kebakaran di ibu kota akibat ketidakdisiplinan warga dalam pemakaian listrik.
Menurut Basuki, warga tidak menaati standar keamanan dalam pemasangan instalasi listrik, sehingga mengakibatkan terjadinya hubungan pendek arus listrik atau korsleting.
"Pemasangan listrik dilakukan secara sembarangan, banyak yang tidak disiplin. Rata-rata kan penyebabnya korsleting listrik," kata Basuki di Balaikota, Senin (28/4).
Berdasarkan laporan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penganggulangan Bencana DKI, dalam kurun satu tahun telah terjadi ribuan kasus kebakaran di ibu kota. Hampir 70 persen diantaranya akibat arus pendek listrik.
"Penyebanya listrik bebannya terlalu tinggi. Jadi ada hitungan kekuatan kabel kan kalau sering nyambung. Terus kabelnya tidak kuat dan panasnya lebih, jadi kebakaran, penyebab utama rata-rata itu," ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Basuki mengungkapkan, Pemprov DKI telah mengirimkan surat kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar segera mengaudit listrik di pemukiman ilegal.
"Bangunan sejumlah pasar tradisional sudah lama juga mesti diaudit. Kami sudah tulis surat ke PLN kerjasama dengan baik, rumah tidak ada izin mendirikan bangunan," ungkapnya.
Sekadar diketahui, ribuan kios di Pasar Senen Blok III, Jumat (25/4) dinihari ludes dilalap si jago merah. Akibat musibah kebakaran tersebut, ribuan pedagang harus menderita kerugian karena barang dagangannya habis terbakar.
Dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut adalah hubungan pendek arus listrik. Untuk memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut Publafor Mabes Polri diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berselang beberapa hari kemudian, si jago merah juga melalap kios di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (28/4) pagi.