Selasa, 06 Oktober 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 3524
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak mempermasalahkan rendahnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015.
Serapan anggaran di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut, kata Basuki, akan digenjot pada 2016, setelah lelang dan harga satuan di tahun 2015 ini diperbaiki.
"Gak apa-apa. Harga satuan banyak gak bener. 2016, lelangnya juga kita kejar," kata? Basuki di Balai Kota, ? Selasa (6/10).
Basuki mengatakan, masih menunggu kepastian dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait dokumen APBD Perubahan 2015 yang belum dikembalikan ke Pemprov DKI.
"Kita juga masih tunggu APBD Perubahan," ujar Basuki.
Menurut Basuki, dokumen draf APBD-P 2015 telah diserahkan Bappeda DKI ke Dirjen Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri sejak 11 Agustus lalu. Namun sampai kini, dfaf tersebut belum dikoreksi dan dikembalikan Kemendagri.
?"Dari 11 Agustus sudah kita masukin. Rabu ini kita masukin lagi. Kita udah bolak-balik kok," jelas Basuki
Basuki menuturkan, draf APBD-P 2015 itu terhitung telah dua pekan dibiarkan Kemendagri dan belum dikembalikan ke Pemprov DKI. ?Lambannya proses pengesahan APBD P dianggap baru terjadi tahun ini.
?"Makanya saya mau tanya, kenapa waktu dulu APBD-P begitu mudah. Penganggaran APBD DKI selama ini juga dianggap salah total," tuturnya.
Atas dasar itu, Basuki mengaku akan menanyakan kepada Kemendagri apa penyebab lambannya proses evaluasi dokumen APBD-P tahun 2015. Mengingat, selama ini pihaknya selalu mengikuti permintaan koreksi yang diminta Kemendagri.
"Makanya kita bikin ringkasannya. Jadi kita bisa tahu apa saja yang dikoreksi," tandas Basuki.