Jumat, 25 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 4229
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana menggabungkan dua Badan usaha Milik daerah (BUMD) yakni, PT PAM Jaya dan PD PAL Jaya. Pasalnya, kedua BUMD tersebut dianggap saling terkait. Selain itu, penggabungan merupakan salah satu langkah untuk mengatasi kekeringan air saat musim kemarau.
Basuki mengaku, seharusnya air limbah bisa dikelola dan didaur ulang. Karena sumber air di Jakarta terbatas. "Saya mau gabung PAM dan PAL. Saya ini orang tambang kalau kamu gali tambang, ambil air tidak diputer balik airnya tambang lubang berapa besar pun habis airnya," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (25/9).
Menurut Basuki, air limbah di Jakarta belum dikelola dengan baik. Karena air limbah yang ada tidak didaur ulang melainkan langsung dibuang. "Jadi kenapa sumber air kita mahal dan terbatas? Ini karena air limbahnya dibuang," ucapnya.
Namun sebelum penggabungan, Basuki ingin meminta masukan dari stake holder. Rencana daur ulang air limbah ini karena telah diterapkan beberapa negara.
"Di seluruh dunia tuh air limbah diputar balik jadi air bersih. Makanya PAL harus kita gabung. Kita bikin workshop dulu lah awal bulan Oktober ini jangan sampai saya disalahin lagi," ucapnya.
Rencana ini juga telah disampaikan Basuki kepada PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Sementara, untuk mengatasi kekeringan di Jakarta Timur, Basuki meminta Palyja untuk mengirim air bersih kepada warga yang kekeringan.