Jumat, 25 September 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 6912
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau seluruh perusahaan otobus (PO) angkutan umum reguler, termasuk Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) untuk bergabung ke manajemen PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) seperti yang telah dilakukan perusahaan Kopaja S66.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, telah mengajak Metromini untuk bergabung ke manajemen PT Transjakarta dan ikut menerapkan sistem rupiah per kilometer.
Namun, kata Andri, perusahaan angkutan umum tersebut mengalami masalah internal yakni adanya dua kepemimpinan yang belum terselesaikan.
"Kami berupaya mengajak semua perusahaan angkutan umum reguler di Jakarta ikut bersama kita. Kalau Metromini atau Kowanbisata mau ikut, silakan. Asal mereka mampu siapkan busnya. Metromini masih ada masalah dua kepemimpinan. Kita nggak mungkin ajak dua-duanya," ujar Andri Yansyah, Jumat (25/9).
Sementara APTB, kata Andri, telah menyatakan siap bergabung menjadi satu manajemen dengan PT Transjakarta untuk menerapkan sistem rupiah per kilometer. Salah satu dari Operator APTB yang bersedia ikut bergabung yakni Perum PPD dengan jumlah armada 15 unit.
"Rute bus APTB PPD yang masuk dalam kota yaitu Bekasi-Pulogebang dan Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia (HI). Kemarin, Direktur Utama Perum PPD menyatakan sudah siap terapkan sistem rupiah perkilometer," ungkapnya.
Andri berharap, MoU tentang revitalisasi angkutan umum yang telah ditandatangani bersama antara PT Transjakarta, Dishubtrans DKI dan perusahaan Kopaja S66 dapat mulai dilakukan pada akhir tahun ini.
"Setelah MoU, kita siapkan speknya. Silakan Kopaja beli. Kita nggak ikut campur. Kita sekarang lagi siapkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kopaja," tandas Andri Yansyah.