Jumat, 25 September 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4197
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), berencana membanguan Port of Jakarta. Untuk mewujudkannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menggandeng PT Pelindo dan PT Pembangunan Jaya Ancol.
Basuki mengatakan, rencana tersebut meniru konsep Port of Rotterdam, Belanda. Karena terkait dengan reklamasi pulau. Sehingga nantinya ada lima pulau yang akan digunakan untuk menunjang konsep tersebut.
"Kita ingin bagaimana gabung dengan Pelindo. Kalau di Rotterdam ada Port of Rotterdam, kenapa Jakarta nggak dinamain Port of Jakarta," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (25/9).
Menurut Basuki, akan ada lima pulau hasil reklamasi yang bisa digunakan. Yakni pulau N milik PT Pelindo, kemudian Pemprov DKI Jakarta memiliki pulau O, P, dan pulau Q, serta PT Pembangunan Jaya Ancol yang memiliki pulau M.
"Kan Pelindo sudah punya Pulau N, kami punya Pulau O, P, Q, dan Ancol punya Pulau M yang di sebelah kirinya Tanjung Priok. Nah, kenapa nggak kita gunakan Pulau M, N, O, P, dan pulau Q, jadi ada 5 pulau hasil reklamasi menjadi Port of Jakarta," ucapnya.
Bahkan, Basuki berkeinginan Port of Jakarta ini bisa menjadi pusatnya di kawasan Asia. Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya hingga US$ 5 miliar.
"Tentu saja tidak menyerupai yang kayak di Rotterdam, tapi kan Rotterdam heart-nya Eropa. Nah Port of Jakarta juga nanti bisa jadi heart-nya Asia. Kalau dia kerjasama, Port of Rotterdam juga punya saham di dalam sini, kita bisa lebih efisien," katanya.
Di samping itu, DKI juga akan menaikkan saham kepemilikan di PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sebelumnya DKI hanya memiliki saham sebesar 20 persen di PT KBN. "Kenapa enggak saham PT KBN diserahkan ke Pelindo II dan Jakpro juga, jadi komposisinya 50:50," ucapnya.
Selain itu, Basuki juga menginginkan pemerintah Belanda serta Pelindo membantu menangani program reklamasi 17 pulau. Khususnya tentang kemungkinan terjadinya pencemaran laut.
Nantinya, lanjut Basuki, Pulau O, P, Q akan menjadi pusat logistik pelabuhan. "Makanya saya bilang sama Pak Lino (Dirut Pelindo), kita harus namakan ini Port of Jakarta. Sehingga Rotterdam dan Jakarta, tidak hanya sister city. Tapi juga sister port, untuk networking, ini penting untuk logistik," tandas Basuki.