Jumat, 18 September 2015 Reporter: Andry Editor: Rio Sandiputra 4148
(Foto: Ilustrasi)
Pihak Kopaja harus memberikan pelatihan kepada awak busnya. Ini mencegah tindakan ugal-ugalan yang bisa membahayakan penumpang, dan juga pengendara lainnya.
"Kita juga mau imbau Kopaja agar melatih para supirnya untukk tidak ugal-ugalan di jalan," ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Jumat (18/9).
Menurut Andri, selain kurangnya pelatihan, sistem setoran juga menjadi salah satu penyebab banyak awak bus yang mengemudi ugal-ugalan. Karena tidak tidak terpenuhi, mereka tidak mendapatkan upah dari kerjanya. "Inti permasalahannya itu. Sistem setoran. Kenapa supir ugal-ugalan, karena mereka kejar setoran," katanya.
Andri mengatakan, satu-satunya solusi yang bisa dilakukan untuk merubah perilaku ugal-ugalan para supir angkutan umum yakni operator bus menghapus sistem setoran d
an menerapkan sistem pembayaran rupiah per kilometer."Kalau semua transportasi di Jakarta bisa diatur dengan sistem rupiah per kilometer, maka nantinya masyarakat yang ngejar bus," tandasnya.