Senin, 14 September 2015 Reporter: Folmer Editor: Widodo Bogiarto 3421
(Foto: doc)
Sebanyak 90 dari 154 hidran yang tersebar di Jakarta Barat dalam kondisi rusak.
"Kerusakan terbanyak terjadi pada kopling yang terbuat dari kuningan hilang akibat dicuri oleh orang tidak bertanggung jawab," kata Pardjoko, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat, Senin (14/9).
Selain hilang kopling, kata Pardjoko, hidran di Jakarta Barat rusak akibat tertabrak benda keras.
"Kami sedang memperbaiki hidran rusak, baik yang tertabrak maupun hilang kopling," ujar Pardjoko.
Namun, diakui Pardjoko, keberadaan hidran tidak bisa diandalkan oleh saat terjadi kebakaran. Sebab, kondisi debit air di dalam hidran sangat sedikit.
"Air itu kuasanya di PT Palyja. Kami hanya punya fisik berupa patok hidran. Ada atau tidak airnya, bukan urusan saya," tutur Pardjoko.
Menyikapi minimnya pasokan air, Pardjoko telah mengintruksikan seluruh sektor untuk mencari sumber air yang dapat digunakan jika terjadi kebakaran.
"Kepala sektor harus tahu wilayah dimana saja ada sumber air seperti danau, kali atau waduk. Sebenarnya, kami bisa saja mengambil air dari hidran, tapi resikonya suplai air di pemukiman warga akan terhenti karena tersedot mesin pompa pemadam," papar Pardjoko.