Rabu, 09 September 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Widodo Bogiarto 6618
(Foto: Yopie Oscar)
Proyek pembangunan moda transportasi massal Light Rapid Transit (LRT) atau kereta api layang ringan resmi dimulai, setelah Presiden, Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking LRT di Jalan Taman Mini 1, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/9).
Pembangunan LRT ini sesuai Perpres Nomor 99 Tahun 2015 yang ditandatangani Jokowi pada Rabu (2/9) lalu. Dalam pembangunan LRT ini, Pemprov DKI turut dilibatkan. Dan untuk percepatan pembangunan, Basuki menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI untuk pembangunan prasarana perkeretaapian yang dilaksanakan secara bertahap.
"Yang DKI kita mau lelang. Pencanangan mungkin September ini, termasuk untuk yang bangun wisma atlet. Berarti Januari sudah groundbreaking," ujar Basuki.
Menurut Basuki, saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI, pihaknya kesulitan merumuskan formula pembangunan LRT. Sebab, untuk melakukan pembangunan dibutuhkan integrasi sejumlah stakeholder terkait.
Berdasarkan data yang diperoleh Beritajakarta.com, pembangunan
LRT akan dibagi dua tahap dengan total panjang 83,6 Km. Tahap satu akan dibangun LRT tujuan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh.Selanjutnya pada tahap dua akan dibangun LRT dengan jurusan lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 km dan terdapat 10 stasiun. LRT ditargetkan dapat mengangkut penumpang sebanyak 24 ribu per jam.