Senin, 31 Agustus 2015 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 5228
(Foto: Nurito)
Pedagang kaki lima (PKL) kurma dan karpet sekitar Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat masih menggelar lapak di bahu jalan. Ini menjadi salah satu penyebab kemacetan juga selain parkir liar di kawasan tersebut.
Pantauan Beritajakarta.com di lapangan, sepanjang Jalan KH Mas Mansyur, puluhan PKL Kurma dan Karpet masih bebas berjualan di bahu jalan. Hal ini juga mengundang sejumlah kendaraan roda dua maupun empat untuk parkir di pinggir jalan, yang otomatis membuat kemacetan di jalan tersebut.
Terlebih, banyak lapak PKL kurma dan karpet juga yang menggunakan trotoar untuk menempatkan dagangannya. Pejalan kaki pun harus mengalah. "Saya kira semua PKL sudah dibereskan, tapi kenapa yang dagang kurma dan karpet belum juga. Agak terganggu karena kita tidak bisa memakai trotoar," keluh Agni (32) salah satu pejalan kaki.
Terkait hal tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat, Yadi Rusmayadi mengatakan, bahwa sampai saat ini memang PKL kurma dan karpet belum ditertibkan. Alasannya hal itu untuk mengakomodir kepentingan PKL yang banyak merupakan warga setempat. “
Memang sudah menjadi kesepakatan dari awal bahwa ini untuk mengakomodir orang-orang Tanah Abang yang berjualan di jalanan. Mereka masih boleh berjualan sambil menunggu relokasi ke gedung UKM ,” ujarnya.Meskipun begitu, lanjut Yadi, pihaknya telah mencarikan solusi dengan memasukkan PKL ke Thamrin City. Namun karena tempat terbatas maka tidak semua PKL bisa masuk ke pusat perbelanjaan tersebut.