Jumat, 28 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 4281
(Foto: Folmer)
Suku Dinas Suku Dinas Koperasi, Usaha Menengah Kecil, Mikro dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barat, menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang tersebar di delapan kecamatan.
Bimtek digelar bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada pedagang agar bisa berjualan, tanpa mengganggu keamanan dan kenyamanan lingkungan.
“Kita meminta pedagang dapat berjualan di tempat yang telah disediakan dan menjaga kebersihan, kenyamanan dan keamanan,” kata Sonar Sinurat, Kepala Suku Dinas KUMKMP Jakarta Barat, Jumat (28/8).
Sonar menjelaskan, pihaknya saat ini juga sedang mendata seluruh PKL untuk didaftarkan secara resmi dan menyetorkan retribusi ke kas daerah melalui sistem autodebet Bank DKI.
“Pendataan PKL saat ini sedang berjalan dan nantinya akan dibuatkan surat keputusan bagi PKL di Jakarta Barat. Mereka ini yang akan menjadi PKL resmi dan mendapatkan pembinaan dari pemerintah daerah. Tujuannya, untuk mengendalikan jumlah PKL ini tidak bertambah dan memunculkan rasa memiliki serta membayarkan retrebusi ke pemerintah daerah,” ujar Sonar.
Berdasarkan data, jelas Sinurat, tercatat sebanyak 1.157 PKL yang membuka usaha pada 22 titik lokasi binaan (lokbin) di Jakarta Barat. Sementara PKL yang menempati lokasi sementara tercatat sebanyak 194 pedagang.
“Keseluruhan PKL yang ada di lokbin maupun loksem di Jakarta Barat telah tercatat dalam sistem auto debet Bank DKI. Tapi, masih banyak PKL yang belum terdata sehingga kami terus melakukan pendataan di lapangan,” jelas Sonar.
Menurut Sonar, PKL resmi yang menempati sejumlah lokbin maupun loksem di Jakarta Barat juga telah memiliki wadah koperasi.
“Contoh PKL resmi di kawasan Kota Tua yang memiliki wadah koperasi dengan jumlah anggota mencapai 415 pedagang,” tandas Sonar.