Kamis, 27 Agustus 2015 Reporter: Suparni Editor: Rio Sandiputra 3621
(Foto: Suparni)
Penyuluhan kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Seribut tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan makanan bergizi harus lebih ditingkatkan. Kebutuhan gizi yang berimbang sangat diperlukan terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
"Edukasi harus terus dilakukan kepada ibunya, agar gizi anak diperbaiki. Dipantau perkembangan gizinya, termasuk pola hidup keluarganya," ujar Budi Utomo, Bupati Administrasi Kepulauan Seribu, menyikapi adanya kasus balita dengan gizi buruk di Pulau Pari, Kamis (27/8).
Budi memang merasa terkejut dengan adanya laporan kasus gizi buruk terhadap balita di pulau tersebut yang jumlahnya 3 orang. Padahal saat ini, taraf hidup masyarakat Kepulauan Seribu mulai membaik dengan peningkatan sektor pariwisata.
"Banyak faktor terjadinya kurang gizi. Bukan hanya faktor ekonomi, bisa juga faktor kurang telatennya orang tua dalam memberikan asupan pada si anak," tuturnya.
Budi mengatakan, pihak Puskesmas telah melakukan observasi dan juga analisa terhadap penderita gizi buruk. Hasilnya, satu anak disebabkan karena faktor ekonomi, satu anak karena Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan satu anak lagi karena kurangnya asupan makanan bergizi.
"Kalau soal ISPA bisa karena lingkungan, tapi kalau soal kurang asupan padahal orang tuanya secara ekonomi cukup pasti karena kurang telatennya orang tua saat menyuapi si anak," tandasnya.