Minggu, 24 Mei 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 4176
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi program Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang digagas Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bersama tim PKK. Program tersebut merupakan layanan kesehatan bagi warga ibu kota terutama yang tinggal di rumah susun sederhana.
"Saya sangat apresiasi Dinkes karena kalau pakai istilah orang tua dulu, kalau sudah sakit nggak ada uang tidak apa-apa yang penting sehat. Tapi kalau sekarang kan nggak berlaku kayak gitu," ujar Basuki saat peluncuran program tersebut di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (24/5).
Ia mengatakan, tugas seorang pejabat di DKI Jakarta sangat jelas yakni membuat penuh kepala, perut dan dompet rakyat. "Saya nggak mau ada istilah perut penuh dompet kosong. Nggak bisa, harus ketiganya terpenuhi," ujarnya.
Basuki mengungkapkan keinginannnya agar warga yang menghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dapat memiliki layanan dokter pribadi layaknya keluarga berstatus ekonomi menengah ke atas.
Keinginan mantan Bupati Belitung Timur ini terinspirasi saat kehidupannya saat masih kecil. "Saya beruntung kehidupan ayah cukup sehingga kami bisa memiliki dokter pribadi. Jadi, kalau kami sakit, ayah langsung menelepon dokter dan memeriksa kesehatan kami di rumah. Ini yang saya ingin terapkan juga di Jakarta," paparnya.
Ia menegaskan, program yang digagas oleh Dinkes DKI Jakarta ini sangat penting. Sebab, urusan kesehatan warga Jakarta dari mulai dalam janin sampai lansia meninggal, akan diurus oleh Pemprov DKI.
"Kami ingin 1.250 jiwa diurus 1 dokter dan bidan. Jadi seolah warga punya dokter pribadi Kita nggak mau dengar ada gizi buruk. Orang Jakarta itu banyak yang pintar, yang susah nyari orang kaya-kaya," ucapnya.