Anggaran Dicoret, SDN 14 Malakasari Tak Kunjung Diperbaiki

Selasa, 15 April 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 5909

 kondisi gedung SDN Malakasari 14, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (15/4). Tiga ruang kelasnya am

(Foto: Nurito)

Kondisi gedung SDN 14 Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur sangat memprihatinkan. Tiga ruang kelas di sekolah itu mengalami kerusakan parah. Namun hingga ini kerusakan itu tak kunjung diperbaiki.

Kita sudah empat kali mengajukan usulan rehab berat namun selalu dicoret. Padahal, awalnya masuk skala prioritas, di urutan nomor satu.

Tiga ruang kelas di SDN 14 Malakasari itu ambruk secara bertahap sejak Juni 2013 lalu hingga Februari 2014. Kondisi paling parah terlihat di ruang kelas VI yang ambruk pada Juni 2013 lalu. Bagian atapnya terlihat bolong. Sedangkan ruang kelas IV, plafonnya lepas. Tak hanya itu, pintu, jendela, dan kanopi juga sudah dimakan rayap. Kondisi atap bangunan juga rawan ambruk sehingga membuat pelajar khawatir.

Kepala SDN 14 Malakasari, Isti Faiyah, mengaku sudah berulang kali mengajukan rehabilitasi gedung sekolah tersebut. Bahkan, petugas Sudin Dikdas Jakarta Timur dan Dinas Pendidikan DKI sudah meninjau ke lokasi. Namun entah kenapa, anggaran rehab yang diusulkan melalui APBD selalu dicoret DPRD DKI.

"Kita sudah empat kali mengajukan usulan rehab berat namun selalu dicoret. Padahal awalnya masuk skala prioritas, di urutan nomor satu. Malah sekolah lain yang kondisinya bagus, sudah direhab duluan. Pusing juga kalau dibiarkan begini, kasihan pelajarnya," ujar Isti Faiyah, Selasa (15/4).

Kasudin Dikdas Jakarta Timur, Nasrudin, mengatakan, pihaknya sudah berulang kali mengusulkan rehab berat. Namun entah kenapa anggaran tersebut selalu dicoret dewan. Padahal awalnya SDN 14 Malakasari ini masuk skala prioritas lantaran kondisi kerusakannya sangat parah.

Menurut Nasrudin, usulan rehab berat juga diajukan kembali dan diterima Bapeda pada tanggal 6 Februari 2014. Dengan nomor agenda 649. Di dalam usulan tersebut, SDN 14 Malakasari masuk prioritas ke-5.

"Kami berharap agar sekolah ini direhab berat karena kondisinya memprihatinkan. Ternyata, saat ini tidak masuk dalam anggaran 2014 lagi. Rencananya akan kami usulkan pada APBD perubahan 2014," ujar Nasrudin.

Di sekolah ini terdapat 260 siswa. Sekolah yang dibangun pada tahun 1979 baru direhab berat satu kali pada tahun 2001. Kini, untuk KBM pagi berlaku bagi siswa kelas 1, II, V, dan VI dan. Sedangkan siang untuk siswa kelas III dan IV. Namun siswa kelas V dan VI belajar di ruang laboratorium.

BERITA TERKAIT
Rawa domba.jpg

SDN 07 dan 08 Duret Sawit Tergenang, Siswa Dipulangkan

Rabu, 12 Maret 2014 2669

ahok baju batik

Ahok Ingin Hapus Status Elit SMAN MH Thamrin

Minggu, 13 April 2014 5538

smk_48.jpg

Bangunan SMK 48 Duren Sawit Tak Layak Pakai

Jumat, 28 Maret 2014 6971

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285054

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks