Senin, 24 Agustus 2015 Reporter: Andry Editor: Budhy Tristanto 5598
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI mengakui, parkir liar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, paling sulit untuk ditertibkan.
Alasannya, parkir liar di kawasan Pusat Tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu banyak dikelola organisasi masyarakat (ormas) dan sudah menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
"Memang Pasar Tanah Abang cukup signifikan tingkat kesulitannya. Karena lahan parkir liarnya sedemikian rupa dan kegiatan ekonominya cukup tinggi," kata Henrico Tampubolon, Kabid Dalops Dishubtrans DKI, Senin (24/8).
Menurut Henrico, banyaknya masyarakat setempat yang ambil bagian dari tingginya kegiatan ekonomi di kawasan Tanah Abang membuat razia parkir liar sulit membuahkan hasil maksimal.
Henrico menegaskan, tetap akan menggelar razia parkir liar di kawasan-kawasan yang sulit ditertibkan melalui operasi gabungan bersama dengan aparat kepolisian, Satpol PP dan Garnisum.
"Fungsi kita tetap seperti Sapu Lidih. Ketika ada parkir liar, langsung kita angkat sampai benar-benar bersih," terangnya.
Dia menambahkan, saat ini penanganan parkir liar telah terkoodinasi dengan lurah dan camat. Pejabat wilayah tersebut akan memberi laporan kepada Dishubtrans DKI apabila ada parkir liar di lingkungan mereka.
"Kalau sekarang banyak laporan dari Qlue, SMS dan Twitter yang diterima langsung lurah dan camat setempat, lalu kita tindaklanjuti," tandasnya.