Senin, 24 Agustus 2015 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 13603
(Foto: Folmer)
Warga RW 02, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, mengancam akan menutup akses ruas Jalan Kamal Raya jika protes mereka soal operasional dua perusahaan semen cor, PT KB dan PBR, tidak digubris Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat.
Menurut warga, sejak beroperasi dua tahun lalu, perusahaan tersebut telah mengakibatkan lingkungan pemukiman mereka kotor, tanaman mati dan jalan rusak parah.
"Radius satu kilometer, rumah warga di sini berwarna putih dan coklat. Ruas jalan rusak parah akibat dilintasi truk bertonase berat setiap hari. Bahkan, saat pabrik beroperasi, bernapas pun terasa sesak," kata Mardi (50), warga RW 02 Tegal Alur, Senin (24/8).
Dia menambahkan, warga sekitar tidak mempermasalahkan berdirinya pabrik industri di sekitar pemukiman, asalkan ramah lingkungan. "Kami sadar manfaatnya bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian warga. Tapi, kedua perusahaan ini beda, karena keberadaannya merusak lingkungan dan banyak warga terkena penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)," ungkapnya.
Warga lainnya, Totong, mengaku telah menyampaikan aspirasi keberatan melalui Ketua RW untuk dilanjutkan ke lurah, camat dan pemimpin kedua perusahaan tersebut. "Kami punya batas kesabaran. Kalau memang tidak segera ditindaklanjuti keberatan ini, ya kita tutup saja akses jalan di sini biar perusahaan berhenti beroperasi," tandasnya.