Senin, 14 April 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Erikyanri Maulana 4639
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Lantaran tak memiliki areal tempat pembuangan sampah (TPS), warga yang bermukim di kampung deret RT 09/02, Kelurahan Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Kecamatan Jatinegara terpaksa harus membakar sampah yang dihasilkan pada hampir setiap malam. Ironisnya lagi, sisa pembakaran sampah tersebut dibuang ke kali pada pagi harinya.
Triono (53), salah seorang warga menuturkan, langkah penanganan sampah seperti itu terpaksa dilakukan warga lantaran ketiadaan TPS resmi di sekitar pemukiman warga. "Kami sangat butuh TPS. Saat ini kami sangat kesulitan jika harus buang sampah. Akhirnya, terpaksa kalau malam sampahnya dibakar dan pagi harinya dibuang ke kali," ujar Triono, Senin (14/4).
Meski begitu, diakui Triono, cara pembakaran sampah tidak serta merta menyelesaikan permasalahan. Ia dan warga lainnya, juga sudah beberapa kali mengajukan permohonan pembangunan TPS ke RW setempat. Namun, hingga keinginan tersebut tak kunjung ditindaklanjuti. "Tidak ada solusi lain, harus segera dibangun bak sampah. Sekarang kalau tidak dibakar sampah akan semakin menumpuk," katanya.
Menanggapi hal itu, Luran Cibesel, Ibrahim mengatakan, tidak adanya TPS di wilayah itu dikarenakan akses jalan yang sempit sehingga petugas kebersihan kesulitan menjangkau menggunakan truk sampah.
Sebelumnya, kata Ibrahim, pihaknya juga sudah meletakan gerobak sampah di lokasi yang saat ini digunakan warga untuk membakar sampah. Namun, lagi-lagi karena akses jalan yang sempit serta menurun membuat petugas kesulitan. Alhasil, pihak kelurahan telah menarik gerobak sampah tersebut.
"Jalannya sangat sempit, jadi truk tidak mungkin masuk. Memang ada jalan lain, tapi konturnya menurun sehingga petugas juga kesulitan melakukan pengangkutan sampah menggunakan truk," katanya.
Ditambahkan Ibrahim, salah satu solusi yang segera dilakukan yakni dengan melebarkan akses jalan menuju pemukiman warga sehingga pihak kelurahan bisa meletakkan bak sampah.