Jumat, 14 Februari 2025 Reporter: Dessy Suciati Editor: Toni Riyanto 691
(Foto: Ilustrasi)
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian mengajak masyarakat meningkatkan upaya preventif mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama di musim hujan saat ini.
"Memahami bahaya DBD dan tindakan pencegahannya"
Justin mengatakan, genangan air yang banyak terjadi saat musim hujan berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti pemicu DBD.
"Kalau genangan-genangan air dibiarkan, maka bisa membahayakan kesehatan masyarakat yang hidup di sekitarnya," ujarnya, Jumat (14/2).
Justin meminta semua elemen, termasuk jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama warga untuk proaktif bergotong-royong memberantas sumber-sumber nyamuk penyebab DBD.
Ia mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan yang telah mengingatkan masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus yakni, menguras, menutup, mengubur, dan mendaur ulang barang-barang yang bisa jadi tempat berkembang biak nyamuk.
"Mereka juga sudah mengajak masyarakat untuk lebih aktif lagi dalam program Juru Pemantik Jentik (Jumantik) mandiri," ungkapnya.
Ia menambahkan, pemberantasan sarang nyamuk bisa dimulai dari pemetaan lokasi rawan genangan, sosialisasi dan pelatihan 3M ke masyarakat, serta melakukan fogging untuk mengurangi populasi nyamuk.
"Pada dasarnya, Pemprov DKI Jakarta harus mempersiapkan warganya untuk memberantas nyamuk DBD," terangnya.
Ia menekankan, Pemprov DKI melakukan sosialisasi ke berbagai tempat, seperti sekolah, tempat ibadah, balai warga, hingga perkantoran.
"Semua pihak perlu memahami bahaya DBD dan tindakan pencegahannya
," tandasnya.Untuk diketahui, kasus DBD di Jakarta mengalami peningkatan pada Januari 2025. Tercatat sebanyak 670 kasus DBD, meningkat 77 persen dibandingkan Desember 2024 yang hanya 379 kasus.
Berdasarkan tren tahun sebelumnya, kasus DBD cenderung melonjak setelah Februari dengan puncaknya terjadi pada bulan April dan Mei.