Kamis, 13 Februari 2025 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 389
(Foto: doc)
Guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat puncak musim penghujan, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy, meminta warga agar rutin lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) minimal sepekan dua kali.
"Jika ada warga yang terkena DBD maka harus cepat dilakukan penyelidikan epidemiolgi,"
Dia juga mengingatkan warga untuk bisa jadi juru jentik (Jumantik) mandiri, dengan rutin menguras, menyikat dan menutup rapat (3M) tempat penampungan air di rumah masing-masing.
"Jika ada warga yang terkena DBD maka harus cepat dilakukan penyelidikan epidemiolgi (PE). Jika hasilnya positif maka harus dilakukan pengasapan,"tegas Herwin, Kamis (13/2).
Herwin mengatakan, selama periode Januari hingga Februari 2025 di Jakarta Timur tercatat ada 141 kasus DBD yang tersebar di 10 wilayah kecamatan.
Dari 141 kasus ini, yag tertinggi terjadi di Kecamatan Kramat Jati 27 kasus, Ciracas 19 kasus, Pasar Rebo 19 kasus, Cipayung 17 kasus, Matraman 15 kasus.
Kemudian Pulogadung 14 kasus, Jatinegara 11 kasus, Duren Sawit delapan kasus, Makasar delapan kasus dan Cakung tiga kasus.
Namun, menurut Herwin, jumlah kasus ini lebih rendah dibanding wilayah lain. Seperti di Jakarta Barat terdapat 201 kasus, Jakarta Selatan 180 kasus.
Sedangkan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu ada 126 kasus, serta di Jakarta Pusat 81 kasus.
"Sejauh ini tidak ada pasien DBD di Jaktim yang meinggal dunia. Mereka dirawat dan sembuh," ungkap Herwin.
"Yang perlu diwaspadai adalah nyamuk aedes aegypti ini menggigit manusia pada jam aktif yaitu pukul 08.00 hingga 10.00 dan pukul 15.00 sampai 17.00," pungkas Herwin.