Selasa, 18 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 9694
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengingatkan kepada calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tidak menerima suap. Jika terbukti ada yang menerima suap, maka akan dipecat.
"Saya harap CPNS tidak terima suap, tidak berpihak pada kelompok ras, golongan, dan taat aturan, kecuali kebijakan khusus," kata Ahok, saat pengukuhan 788 CPNS di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (18/8).
Ahok menegaskan, jika ingin memperkaya diri maka jangan menjadi PNS DKI. Dia menyindir ada PNS DKI yang memiliki jam tangan seharga Rp 1,8 miliar dari hasil suap. CPNS diminta untuk tidak mengambil kesempatan sekecil apapun untuk menerima suap.
"Saya lihat muka-muka CPNS ini lugu dan baik-baik. Tapi biasanya saat jadi honorer rajin, pas diangkat berubah. Saya harap kalian tidak berubah. Kalau mau kaya jangan jadi PNS DKI," tegasnya.
Ahok juga mengingatkan bahwa PNS di Jakarta dianggap terlalu gemuk. Dirinya berencama untuk mengurangi jumlah PNS. "Niatnya kita ingin kurangi PNS terus, yang lama-lama dan malas, mau kami pecatin. Buat apa banyak PNS kalau malas, padahal gaji di atas swasta, tapi malas," tandasnya.