Sabtu, 15 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 4868
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan nilai 70 hingga 80 untuk layanan kesehatan di ibu kota. Hal itu terlihat dari keluhan masyarakat yang terlayani Kartu Jakarta Sehat (KJS) semakin berkurang.
"Saya kira, kalau kita gunakan angka 70-80 layanan kesehatan di Jakarta sudah mencapai angka itu. Tapi kita ingin lebih baik lagi. Karena ini urusan dengan nyawa orang, kesehatan orang," kata Ahok usai memberikan arahan pada acara peningkatan wawasan budaya kerja kepada pejabat eselon II, III, IV dan staf Dinas Kesehatan DKI di di The Lodge Karanggan, Bogor, Sabtu (15/8).
Selain itu, menurut Ahok, Pemprov DKI tengah menggembangkan sistem satu lingkungan ditangani oleh satu dokter, satu perawat, dan satu bidan. Mereka akan membantu melayani kesehatan untuk 1.250 jiwa warga di ibu kota.
"Saya ingin preventif, promotif yang lebih baik. Lagi kita hitung sekarang, nanti 1.250 jiwa dilayani oleh satu dokter, satu perawat, dan satu bidan," ujar Ahok.
Ahok pun memuji kinerja perawat dan dokter di Dinas Kesehatan. Terlebih mereka memiliki program ketok pintu layani dengan hati. Dimana petugas yang mencari pasien dari rumah ke rumah. Sebab tak sedikit juga masyarakat tidak berobat ke puskesmas lantaran tidak memiliki ongkos.
"Harus saya akui Dinas Kesehatan ini paling baik. Dan kita ingin dorong program ketok pintu layani dengan hati. Kita nggak ingin lagi orang yang susah datang ke rumah sakit. Karena dia nggak punya ongkos, biar kita yang datangi, kayak dokter, perawat dan bidan. Jadi kita bisa layani masyarakat lebih baik," jelas Ahok.