Senin, 16 Desember 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 452
(Foto: Istimewa)
Kelurahan Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Jakarta Timur, menggencarkan program pilah sampah dengan mengoptimalkan peran bank sampah.
Menurut Lurah Setu, Dwi Widiastuti, upaya ini dilakukan untuk pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, sekaligus meningkatkan perekonomian warga melalui pemanfaatan sampah atau barang bekas.
"Selain bank sampah, kami juga memanfaatkan barang -barang bekas berupa galon untuk pot tanaman yang ada di area urban farming di halaman kantor kelurahan," ujar Dwi, saat me-launching Bank Sampah Setu Bersatu SIPLAH (sampah indah pilah lah), Minggu (15/12) di halaman kantor kelurahan.
Dijelaskan Dwi, agar bank sampah ini berjalan secara optimal dan maksimal, pihaknya menggerakkan 130 personel. Aparatur Sipil Negara (ASN), PPSU, kader PKK, dasawisma, serta pengurus RT.dan RW.
"Pembinaan pilah sampah tidak hanya di lingkungan kantor kelurahan akan tetapi juga di tingkat RT/RW dan lingkungan sekitar," lanjutnya.
Selain pilah sampah, ungkap Dwi, pihaknya juga mengaktifkan penanaman aneka tanaman obat keluarga, sayur mayur dan buah-buahan di area urban farming dengan memanfaatkan pot dari galon bekas air mineral di area urban farming.
Selain itu, jajarannya juga menyiapkan kolam gizi yang sudah diisi dengan ratusan ekor benih lele.
"Rencananya Lele tersebut akan dipanen bersama pada 18 Desember nanti. Estimasi hasilnya mencapai 40 kilogram," pungkasnya.
Optimalisasi bank sampah dan urban farming ini, lanjut Dwi, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pihaknya menyongsong lima abad Kota Jakarta, Juni 2027 mendatang.
"Lima abad, Kota Jakarta akan jadi Kota Global Dunia yang penuh berjuta pesona. Sehingga ini harus didukung dengan lingkungan yang bersih, nyaman dan indah" tandasnya.