Jumat, 14 Agustus 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 47942
(Foto: Yopie Oscar)
Sebanyak 100 toko peralatan sekolah yang tersebar di ibu kota telah bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta agar bisa melayani siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Terobosan ini menyusul diterapkannya pelarangan penarikan tunai dana KJP.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, kebijakan tersebut untuk menghindari adanya penyalahgunaan dana KJP. Seperti yang belum lama ini ditemukan, dimana dana KJP digunakan untuk karaoke, beli bahan bakar minyak (BBM) dan lain-lain.
"Sekarang sudah nggak bisa, makanya kita sudah setop nggak boleh tarik kontan sama sekali," kata Ahok di Balaikota, Jumat (14/8).
Dari 100 toko yang bekerjasama untuk bisa membelanjakan dana KJP, diantaranya toko buku Gramedia, Gunung Agung dan puluhan toko lainnya yang telah memiliki Electronic Data Capture (EDC).
"Jadi kalau kamu mau belanja kita sudah siapkan 100 toko jaringan di Gramedia, Gunung Agung, dan toko-toko yang ada EDC anda bisa belanja," jelas Ahok.
Ahok menuturkan, dana hanya bisa dicairkan dalam bentuk perlengkapan sekolah. Namun jika ditemukan membeli barang diluar keperluan sekolah maka akan langsung dicabut KJP-nya.
"Semua ambil dalam bentuk barang. Kamu kalau ambil barang bukan barang sekolah saya tangkap. Tapi sekarang ketepatan KJP itu sudah 97 persen. Sudah oke," terang Ahok.