Sabtu, 12 April 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 9455
(Foto: doc)
Kerusakan bangku taman di kawasan Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang digergaji dan dicuri oknum tak bertanggung jawab akan ditindaklanjuti Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Selain akan melakukan inventarisir kejadian serupa di lokasi lainnya, Pemprov DKI juga akan membuat efek jera bagi para perusak fasilitas umum (fasum) tersebut.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar mengatakan, perusakan tersebut termasuk dalam tindak kriminal. Karena itu, pihaknya akan berusaha mencari pelaku dan memberikan sanksi agar ada efek jera bagi pelaku lainnya. "
Oknum itu harus dapat ditangkap dan diberi efek jera serta dikenakan sanksi ," kata Nandar, Sabtu (12/4).Dirinya menilai ada dua indikasi dalam perusakan itu. Pertama, ingin menguji kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Kedua, adalah murni kriminalitas. Dirinya pun berharap agar pelaku bisa ditangkap untuk memberikan efek jera.
"Pelaku bisa dipermalukan melalui media, sanksinya bisa saja melalui pemberitaan, seperti halnya saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap koruptor dan diumumkan ke publik," jelas Nandar.
Untuk mencegah kasus serupa, pihaknya akan meningkatkan patroli pengawasan bangku taman yang ada di ibu kota. Terlebih ratusan bangku taman yang dipasang di beberapa jalan protokol merupakan pemberian dari perusahaan swasta lewat program corporate social responsibility (CSR).
Seperti diketahui sejak tahun lalu, Pemprov DKI memasang sebanyak 340 bangku di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin-hingga Jalan Medan Merdeka Barat. Pengadaan bangku taman itu didanai oleh swasta. Rencananya, jumlah bangku taman akan terus ditambah, serta dipasang di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.