Senin, 28 Oktober 2024 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Budhy Tristanto 437
(Foto: Istimewa)
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Hendra Hidayat, meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meningkatkan kolaborasi dalam upaya menurunkan angka stunting agar lebih optimal.
Hal itu diungkapkan Hendra saat membuka kegiatan rapat koordinasi konvergensi aksi 7, pengukuran dan publikasi stunting Jakarta Barat di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (28/10).
Diungkapkan Hendra, berdasarkan survei kesehatan Indonesia 2023, capaian prevalensi stunting di wilayah Jakarta Barat masih sebesar 17,2 persen. Capaian ini, menurut Hendra, masih jauh dari target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen.
"Kita masih butuh penurunan tiga persen untuk bisa mencapai target prevalensi stunting nasional," ujar Hendra.
Untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen, tegas Hendra, diperlukan kolaborasi semua pihak dengan meningkatkan perencanaan dan penurunan yang efektif serta efisien.
Selain itu, diperlukan pula tindakan penatalaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi agar terjadi peningkatan efektivitas penentuan target layanan dan pengalokasian sumber daya.
"Saya berharap harus ada data publikasi data stunting di delapan kecamatan dan 56 kelurahan, karena data stunting menjadi acuan anggaran ke depan sehingga perlu penanganan khusus," tegasnya.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menjelaskan, pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya pemerintah kota untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini.
Menurut Erizon, publikasi data tidak hanya menyajikan angka prevalensi stunting, namun juga prevalensi masalah gizi lainnya, seperti wasting dan underweight, data cakupan layanan serta hasil penanganan yang telah dilakukan.
"Ini bertujuan agar target yang ditetapkan dapat segera tercapai, selanjutnya dapat mengoptimalkan perencanaan ke depannya," tandasnya.