Rabu, 23 Oktober 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 558
(Foto: Istimewa)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta terus berupaya mendukung pelaku kreatif melalui berbagai kegiatan yang bertujuan mengembangkan inovasi, kualitas SDM, kemampuan pemasaran dan rencana bisnis yang potensial. Salah satunya melalui Pelatihan Inkubasi Usaha Fesyen, Kriya dan Kuliner Pelaku Ekonomi Kreatif ‘Launchlab Creative’.
Kegiatan ini diawali dengan rangkaian pelatihan secara daring melalui aplikasi Zoom sebanyak tujuh kali pertemuan dan dilanjutkan dengan satu kali pertemuan luring. Adapun materi yang dibahas di antaranya strategi pengembangan usaha, penguatan produk, kelas daring per subsektor dan kelas digital marketing.
Peserta yang dilibatkan sebanyak 30 orang pelaku kreatif. Selanjutnya 20 peserta yang menunjukkan progres signifikan dan konsisten dalam kelas daring dipilih untuk mendapatkan fasilitasi berupa Business Profile Website. 20 peserta terpilih terbagi menjadi tiga subsektor, terdiri dari fesyen sebanyak empat orang, kuliner sebanyak sembilan orang, dan kriya sebanyak tujuh orang.
Pada pertemuan luring, masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk presentasi terkait rencana pengembangan usaha dan konsultasi dengan para mentor untuk mendapatkan insight terkait kelebihan dan kekurangan konsep bisnis mereka agar dapat berkembang secara optimal ke depannya.
Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, tidak dipungkiri pelaku ekonomi kreatif memiliki potensi besar dalam penyumbangan PDB dan penyerapan tenaga kerja di Jakarta.
Ia menyampaikan, menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, UMKM memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total tenaga kerja.
“Hal ini mendasari, pentingnya untuk memberikan treatment intensif yang berkelanjutan dalam membentuk pelaku kreatif yang matang, memiliki daya saing secara lokal maupun global dan adaptif terhadap perubahan tren pasar serta kebutuhan konsumen,” ujarnya, Rabu (23/10).
Ia menjelaskan, penyelenggaraan program inkubasi atau proses pembinaan, pendampingan dan pengembangan bisnis menjadi hal yang tepat untuk diberikan kepada para pelaku kreatif.
Andhika mengatakan, berbagai upaya sinergi berupa dukungan pemerintah dengan berbagai
stakeholder guna membangkitkan industri kreatif dibutuhkan, salah satunya melalui penyelenggaraan inkubasi bagi pelaku kreatif.“Kegiatan inkubasi ini tidak hanya berhenti di pelaksanaan pelatihan saja, tetapi dimonitor dan dievaluasi perkembangannya selama secara berkelanjutan oleh para mentor,” katanya.
Sekadar diketahui, pelatihan ini diisi oleh praktisi ekonomi kreatif di antaranya, Wieke Gur, Khairiyah Sari, Ravita Datau, Sugeng Untung dan Priyadi. Selain melakukan pendalaman materi dan presentasi, peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti sesi foto produk dan konsultasi dengan fotografer profesional.
Andhika berharap, para pelaku kreatif mampu melakukan inovasi usaha dengan memanfaatkan berbagai platform digital sehingga memungkinkan pelaku usaha untuk menyampaikan informasi produk, pemasaran, dan interaksi bisnis dengan cara yang efisien dan efektif. Ia menambahkan, inkubasi yang berkelanjutan ini diharapkan dapat mencetak pelaku kreatif yang kreatif dan inovatif.
“Diharapkan para pelaku kreatif dapat mengambil ilmu sebanyak-banyaknya sehingga kedepannya juga akan turut membantu perkembangan inovasi bisnis para pelaku kreatif di DKI Jakarta,” tandasnya.