Selasa, 15 Oktober 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 441
(Foto: Istimewa)
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta menyelenggarakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bagi guru dan pelajar sekolah di lima wilayah provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan bertema ‘Generasi Cerdas, Katakan Tidak pada Narkoba dan Penyalahgunaan Obat’ ini berlangsung di Holiday Inn Gajah Mada pada Selasa (15/10) dan dihadiri oleh perwakilan dari Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II Provinsi DKI Jakarta.
Narasumber pada kegiatan kali ini yaitu perwakilan dari BNNP DKI Jakarta, Psikolog Universitas Tarumanegara dan Direktorat Pengawasan Keamanan, Mutu, dan Ekspor Import Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan POM. Kegiatan ini dikemas melalui pemberian materi serta diskusi interkatif dan tanya jawab.
Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda kian marak di Indonesia. Ia menyampaikan, hasil survei nasional prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan bahwa angka prevalensi sebesar 1,73 persen atau setara dengan 3,3 juta penduduk Indonesia yang berusia 15 sampai 64 tahun.
“Data ini juga menunjukkan adanya peningkatan penyalahgunaan narkotika secara signifikan pada kalangan kelompok umur 15 sampai 24 tahun,” ujar Sofiyani, Selasa (15
/10).Ia menjelaskan, para pelajar merupakan aset penting yang harus dijaga dan dibentengi dari penyalahgunaan narkoba dan obat termasuk obat-obat tertentu (OOT). Maka itu, dalam hal ini Badan POM tidak bisa bekerja sendiri, tapi memerlukan peran serta dari seluruh stakeholder terkait lainnya.
Sofiyani berharap pemberdayaan masyarakat melalui pelibatan komunitas sekolah ini akan memberikan daya amplifikasi yang cepat dan efektif untuk mengkampayekan bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Harapannya melalui KIE ini dapat meningkatkan kesadaran pelajar terhadap bahaya narkoba dan penyalahgunaan obat termasuk obat-obat tertentu (OOT), melalui pengenalan diri untuk pengembangan karakter,” tandas Sofiyani.