Selasa, 01 Oktober 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 574
(Foto: Istimewa)
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Pengembangan Industri Pariwisata di Hotel Bellezza Suites, Jakarta Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek penting dalam pengembangan industri SPA wellness, dengan menggali potensi yang ada, memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, Jakarta fokus pada pengembangan industri pariwisata, khususnya sektor SPA.
Menurutnya, perubahan signifikan dalam pola konsumsi masyarakat global, termasuk di Indonesia yang terjadi saat ini terhadap produk leisure, tourism, dan spa recreation bisa menjadi peluang bagi pariwisata Jakarta.
“Sebagai kota global, Jakarta diharapkan dapat mengikuti tren ini dengan mengadopsi pendekatan wellness tourism yang mengedepankan kesehatan, relaksasi, dan gaya hidup sehat,” ujar Andhika, Selasa (1/10).
Ia menyampaikan, mengintegrasikan konsep green tourism dan wellness pariwisata merupakan strategi efektif untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Andhika menilai, penggabungan kedua konsep ini memungkinkan menciptaan daya tarik wisata yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan individu.
“Dengan mengedepankan kedua konsep ini, Jakarta dapat meningkatkan daya tarik pariwisata, menjadikan mereka pilihan utama bagi wisatawan domestik dan internasional yang menginginkan pengalaman berkelanjutan dan menyehatkan,” katanya.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim, Kemenko Marves RI, Sugeng Santoso menyoroti pentingnya pariwisata berkelanjutan dalam menciptakan keseimbangan antara ekonomi, ekologi, dan budaya.
“Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan pelaku usaha, memenuhi kebutuhan pengunjung, melestarikan nilai-nilai luhur budaya, serta meningkatkan kualitas ekologi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Pilar Wellskin, Annie Savitri menggarisbawahi bahwa pengembangan green jobs merupakan langkah penting dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing pelaku industri pariwisata di Jakarta.
“Salah satu tujuan pengembangan green jobs adalah menciptakan sumber daya manusia berkualitas, produktif, dan berdaya saing yang mampu melaksanakan pembangunan rendah karbon,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Pembina Perkumpulan Wellwista, Edi Alpino Rivai Siregar menjelaskan, bahwa Wellness Tourism terus berkembang pesat secara global memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi kawasan perkotaan dan regional, juga meningkatkan kesejahteraan mental, fisik, dan emosional pengunjung.
Sementara itu, Head of Care Delivery PT Naluri Hidup Indonesia, Fatimah Muthahirah melengkapi diskusi dengan memaparkan pentingnya kesejahteraan holistik dalam industri pariwisata.
Menurutnya, Wellbeing bisa dibangun melalui kebiasaan sehat dari delapan aspek wellness, yaitu aspek emosional, spiritual, intelektual, fisik, lingkungan, finansial, pekerjaan, dan sosial. Masing-masing aspek ini saling berkaitan dan perlu diterapkan dalam sektor pariwisata agar tercipta ekosistem pariwisata yang seimbang dan berkelanjutan.