Rabu, 25 September 2024 Reporter: Tiyo Surya Sakti Editor: Toni Riyanto 712
(Foto: Tiyo Surya Sakti)
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) kembali menggelar Indonesia International Book Fair (IIBF) ke-44 tahun 2024 di Cendrawasih Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.
IIBF yang berlangsung mulai 25-29 September 2024 yang mengangkat tema "Celebrate Reading and Beyond" dibuka pelaksanaannya oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Marthini.
Tema yang diusung bermakna untuk mengajak semua orang bergembira dengan membaca
. Sehingga, dapat menumbuhkan kebiasaan untuk mengeksplorasi karya tulis.Ni Made Ayu mengapresiasi pelaksanaan IIBF ini karena sangat tepat dengan amanat pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 tentang Pemasaran Berbasis Kekayaan Intelektual.
"Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut dan berkembang. Kami dari Kementerian Parekraf terus mendukung berbagai lini dan mengajak seluruh stakeholder untuk ikut bersama-sama berinovasi serta berkolaborasi agar penyelenggaraan kegiatan ini tetap eksis," ujarnya, Rabu (25/9).
Ketua IIBF 2024, Wedha Startesti Yudha menurunkan, pameran buku adalah kegiatan yang sangat penting bagi industri penerbitan karena menawarkan peluang penting untuk promosi, jaringan, serta mengajak keterlibatan pembaca dan masyarakat.
"IIBF mendukung penerbit dan penulis untuk mendapatkan perhatian, menjadi penghubung penting antar-industri kreatif, serta menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan bacaan," terangnya.
Menurutnya, misi dalam setiap IIBF adalah buku yang mudah diakses semua orang. IIBF berperan penting mempromosikan minat baca dan punya andil menumbuhkan kecintaan terhadap buku," terangnya.
"IIBF 2024 menjadi poros industri kreatif dan hub bagi pelaku industri kreatif, yang tidak berhenti antara penerbit dan pembaca, tetapi juga para penulis, komikus, sineas, serta para pelaku industri kreatif lainnya," bebernya.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPI, Arys Hilman Nugraha menjelaskan, buku adalah kunci peradaban dan kemajuan yang layak mendapatkan tempat terhormat.
Dalam pelaksanaan IIBF 2024 berbeda dari tahun sebelumnya karena menghubungkan antara buku dan aneka platform lainnya, salah satunya dari buku bisa menjadi film.
"Ada keterhubungan antara platform-platform industri kreatif bisa musik, film hingga animasi. Bahkan, juga bisa industri experience dan industri pariwisata, sehingga literasi membaca bisa menyebar menjadi apapun serta kepada siapapun," ucapnya.
Ia berharap, IIBF 2024 dapat berlangsung dalam atmosfer penuh kegembiraan untuk merayakan kecintaan masyarakat terhadap buku dan membaca demi kemajuan bangsa Indonesia yang berbudi luhur, cerdas, serta berwawasan.
"Indonesia memiliki masyarakat dengan tingkat melek huruf yang tinggi, melampaui 96 persen. Namun, kinerja baca dan indeks literasi hanya akan tumbuh jika masyarakat juga memiliki akses terhadap bahan bacaan," pungkasnya.
Untuk diketahui, IIBF adalah pameran buku tertua di Indonesia maupun di Asia Tenggara. IIBF pertama kali berlangsung pada tahun 1980.
Saat ini IIBF merupakan pameran buku gratis yang paling dinanti para pecinta buku di Indonesia dengan program-program yang disiapkan untuk menjangkau masyarakat umum dan para profesional.