Kamis, 26 September 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 857
(Foto: doc)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar penandatanganan komitmen bersama dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta, di Aula Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
Penandatangan dilakukan oleh Kepala Biro Humas KPK RI, Yuyuk Andriati Iskak dan Plt Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko.
Selain penandatangan komitmen juga dilakukan pengumuman pemenang Kompetisi Suarakan Hatimu, diskusi seputar story telling di era media sosial dan pengenalan media sosial Tiktok KPK RI.
Dalam sambutan Kepala Biro Humas KPK RI, Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, peran dan tantangan kehumasan pemerintah semakin kompleks di era digital yang berkembang sehingga perlu kolaborasi dan pengembangan kompetensi dari insan humas.
"Oleh karena itu, sebagai badan publik baik kementerian/ lembaga maupun pemerintah daerah memiliki kewajiban menyampaikan hasil kinerja secara transparan dan akuntabel kepada publik," ujar Yuyuk Andriati Iskak.
Ia mengungkapkan, atas tanggung jawab dan pelaksanaan tugas itu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh humas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yakni apakah pesan tersampaikan secara baik dan tersebar kepada masyarakat luas.
"Kita selaku badan publik harus menyesuaikan budaya dan kebiasaan masyarakat luas saat mengakses informasi publik atau berliterasi mengalami perkembangan sangat pesat dengan beberapa pendekatan yakni transparansi dan akurasi pesan yang disampaikan," ungkapnya.
Ia memaparkan, KPK melibatkan stakeholder kunci di antaranya humas pemerintah pusat dan daerah, influencer, media/jurnalis, CSO dan praktisi kehumasan menggelar kegiatan ini sebagai upaya penyertaan kuantitas dan kualitas narasi positif dalam pemberantasan korupsi.
Sementara Plt Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengapresiasi KPK atas diselenggarakannya seminar literasi digital bertajuk, “Dari Teks Jadi Tren: Merajut Narasi Publik Melalui Media Digital”.
Sebab, seminar literasi sangat penting dan mutlak diselenggarakan, khususnya di era digital serba cepat dan informasi beredar sangat dinamis.
"Media digital saat ini tidak lagi sekadar alat penyampaian informasi tetapi juga wadah pembentuk opini publik, mempengaruhi persepsi dan menciptakan tren," katanya.
Ia berharap peserta seminar mendapat wawasan baru dan keterampilan tambahan khususnya dalam membangun narasi efektif dan kreativitas di era digital.
"Narasi yang mampu menjangkau audiens secara luas, menciptakan pengaruh baik serta berkontribusi memajukan masyarakat termasuk dalam upaya pencegahan korupsi," tandasnya.