Jumat, 06 September 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 1058
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A (Kelapa Gading – Velodrome) dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Stasiun LRT Velodrome hingga Manggarai.
Perluasan ini sebagai upaya mempercepat integrasi antarmoda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun.
Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir mengatakan, progres pembangunan LRT Jakarta mencapai 26,64 persen dengan deviasi positif hingga akhir Agustus 2024.
Ia menyampaikan, pekerjaan persiapan proyek LRT Jakarta seperti pemasangan pagar, pemindahan utilitas dan relokasi pohon sudah hampir selesai.
“Hingga saat ini telah dilakukan pemotongan dan relokasi 616 pohon dari target 662 pohon,” ujar Dian, Jumat (6/9).
Ia menyampaikan, pekerjaan utama seperti pengeboran tiang bor fondasi, penempatan tiang bor fondasi masih terus diakselerasi untuk sepanjang jalur LRT 6,4 kilometer. Total terdapat 612 titik bore pile atau tiang bor fondasi yang sudah ditempatkan serta 61 titik pile cap atau tapak fondasi yang sudah terpasang.
“Sementara itu, pekerjaan utama lainnya seperti penempatan balok jembatan, baik yang terbuat dari beton maupun baja, pelat lantai (slab), serta pengecoran parapet juga sedang berlangsung. Balok jembatan merupakan struktur utama pendukung rel kereta,” katanya.
Dian menjelaskan, satu span atau bentang di antara dua tiang kolom penyangga jembatan atau pier, akan terdiri dari dua balok jembatan. Kedua balok jembatan akan disambungkan menjadi satu menggunakan balok diafragma.
Setelah itu, sambungnya, akan dipasang rel dan sistem sumber listrik penggerak kereta, baik pada viaduct maupun di Stasiun Rawamangun, dengan target untuk siap dilakukan uji lintasan/test track pada akhir September 2024.
“Proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi, yakni dari zona Velodrome – Pramuka dan zona Pramuka – Manggarai. Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B Velodrome – Manggarai bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral,” ucapnya.
Dian mengatakan, Jakpro juga mengoptimalkan teknologi monitoring berupa dashboard yang terhubung dengan Building Information Modelling (BIM). Melalui BIM, Jakpro melakukan monitoring menyeluruh terhadap progres pembangunan LRT Jakarta, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika terjadi ketidaksesuaian kualitas atau desain.
Ia menambahkan, data yang tersimpan di BIM akan menjadi bank data untuk keseluruhan proyek LRT Jakarta Fase 1B. Oleh karena itu, dirinya optimistis penyelesaian pekerjaan LRT Jakarta Fase 1B dapat diselesaikan pada kuartal 3 tahun 2026 sesuai dengan rencana yang telah ditargetkan.
“Konstruksi LRT Jakarta Fase 1B Velodrome - Manggarai akan berlangsung selama 36 bulan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, jalur yang akan dibangun pada fase 1B ini sepanjang 6,4 kilometer dan akan terdapat lima stasiun yaitu, Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai. Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya membawa 80.000 penumpang per hari secara bertahap.
“Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta,” tandasnya.