Selasa, 03 September 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 792
(Foto: Andri Widiyanto)
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta terus mendorong penerapan transaksi pembayaran digital melalui QRIS Jakarta Entrepreneur pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Jakarta Entrepreneur.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, transaksi pembayaran digital via QRIS atau e-wallet pada pelaku UMKM binaan di Jakarta terus berkembang.
"Berdasarkan data sistem Jakarta Entrepreneur per 3 September 2024, sebanyak 11,29 persen
atau 29.844 dari 264.236 binaan Jakarta Entrepreneur telah menerapkan QRIS Jakarta Entrepreneur," ujar Elisabeth Ratu Rante Allo, dalam keterangan tertulis, Selasa (3/9).Ia mengungkapkan, perkembangan penggunaan transaksi QRIS Jakpreneur ditinjau melalui jumlah transaksi masyarakat saat ini sudah mencapai lebih dari 1,2 juta transaksi dengan total value mencapai lebih dari Rp 40 juta.
"Nilai ini terus berkembang dan bertambah secara signifikan seiring dilaksanakannya bazar atau pameran Jakarta Entrepreneur," ungkapnya.
Dinas PPKUKM DKI, lanjut Elisabeth, juga mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dengan mengutamakan penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran utama dalam rangka menyongsong Jakarta sebagai Kota Global.
"Mayoritas metode pembayaran atau transaksi pembelian terhadap pelaku UMKM binaan binaan yaitu QRIS Jakarta Entrepreneur," tuturnya.
Ia mengungkapkan, berbagai manfaat dari penggunaan QRIS Jakarta Entrepreneur sebagai alat pembayaran utama yakni memudahkan transaksi dan praktis bagi masyarakat pembeli (cashless). Sedangkan manfaat bagi pelaku UMKM binaan yakni pencatatan data transaksi terekam lengkap secara menyeluruh sebagai database pengajuan fasilitas permodalan melalui perbankan dan fitur QRIS Soundbox Netzme memberikan transaksi terjamin keamanannya.
"Sedangkan hambatan penerapan transaksi digital yakni keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengakses teknologi digital oleh masyarakat. Kami terus melakukan pelatihan teknik digitalisasi pemasaran agar dapat menjaring konsumen lebih luas, pelatihan literasi digital kepada UKM binaan guna memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh platform digital dan e-commerce, menerapkan sistem pembayaran yang berbasis digital melalui QRIS Jakarta Entrepreneur, hingga fasilitasi pemasaran berbasis digital seperti Jumat Beli Lokal (JBL), e-Order, dan platform digital lainnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, Dinas PPKUKM DKI Jakarta sejak 2018 hingga saat ini juga telah memfasilitasi pemberian pelatihan teknik digitalisasi kepada pelaku usaha bersinergi dengan stakeholders maupun e-commerce. Kemudian pelatihan E-Smart yang merupakan pelatihan literasi digital kepada UKM binaan guna memanfaatkan potensi yang ditawarkan oleh platform digital dan e-commerce. Total sebanyak 8.304 peserta telah mengikuti workshop ini.
"Digitalisasi memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan UMKM di Jakarta di antaranya memperluas akses pemasaran dengan memanfaatkan platform digital untuk menjual produk, membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan peningkatan usaha, pengelolaan usaha lebih efisien, pengembangan produk dan layanan berdasarkan kebutuhan konsumen, hingga berinteraksi secara langsung dengan konsumen guna membangun hubungan yang lebih kuat serta meningkatkan loyalitas terhadap konsumen," tandasnya.