Kamis, 15 Agustus 2024 Reporter: Folmer Editor: Andry 865
(Foto: Nugroho Sejati)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri Peningkatan Kapasitas Keterpaduan Poktan (Kelompok Tani) di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) sebagai Laboratorium PKK Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024, di Auditorium Gedung PKK Melati Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).
Pj Gubernur Heru menekankan, seluruh camat dan lurah harus bersinergi dalam pemeliharaan RPTRA.
"Saya minta kepada para lurah, ketika ada pergantian posisi atau pensiun, titip sampaikan kepada lurah yang baru agar dapat meneruskan pemeliharaan RPTRA dan taman-taman lain yang sudah dibuat oleh lurah sebelumnya. Ini adalah tanggung jawab bersama, jangan ditinggalkan,” ungkap Pj Gubernur Heru seperti dikutip dari Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta, Kamis (15/8).
Menurut Pj Gubernur Heru, keberadaan RPTRA dan taman-taman lain di suatu wilayah dapat mendukung aktivitas masyarakat, terutama anak-anak. Karena, terdapat area bermain anak yang dekat dengan permukiman.
Selanjutnya, ia mengajak para lurah untuk bersinergi dengan banyak pihak dalam membangun atau membuat RPTRA baru di wilayah mereka. Menurutnya, lurah adalah ‘manajer kota’ yang harus memperhatikan wilayah. Ia menambahkan, ketiadaan RPTRA di sejumlah wilayah merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh camat dan lurah.
"Sebagai manajer kota, lurah harus keliling melihat setiap sudut wilayah, melihat RPTRA yang sudah dibangun, tingkatkan fasilitasnya. Ada beberapa lurah yang saya lihat cukup inisiatif, menggaet perusahaan di sekitar wilayahnya untuk memberikan CSR berupa taman-taman baru, itu bisa diterapkan juga di wilayah lain,” tuturnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta Mirdyanti mengungkapkan, sebanyak 87,3% kelurahan telah mengisi formulir online terkait evaluasi kebermanfaatan RPTRA di setiap wilayah. "Sebanyak 94,7% dari kelurahan yang mengisi, menjawab bahwa RPTRA sangat bermanfaat dan selebihnya sebesar 5,3% menjawab bermanfaat. Sebanyak 92,7% dari kelurahan tersebut menyatakan bahwa keberadaan RPTRA sangat penting sebagai sarana ruang publik yang ramah anak dan selebihnya sebesar 7,3% menjawab keberadaan RPTRA penting," ungkapnya.
Ia melanjutkan, sebanyak 57,7% kelurahan menyatakan kondisi RPTRA di wilayahnya sangat terawat, sebesar 35% kelurahan menyampaikan kondisi RPTRA terawat, dan sebesar 7,3% kelurahan menyatakan kondisi RPTRA biasa saja.
"Saya berterima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah berpartisipasi dan selanjutnya dapat kita jadikan sebagai evaluasi bersama untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat," ujarnya.