Senin, 05 Agustus 2024 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 664
(Foto: Istimewa)
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan sambutan dalam acara Penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pelajar di DKI Jakarta. Acara yang diinisiasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta tersebut diikuti oleh 500 peserta dari 14 SMA dan SMK di Jakarta.
Di hadapan ratusan siswa sekolah se-DKI Jakarta, Pj Gubernur Heru menekankan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen memberikan yang terbaik bagi generasi muda untuk menyiapkan generasi emas 2045. Salah satu yang menjadi perhatian tentang larangan merokok, untuk para siswa, termasuk rokok elektrik/vape.
"Dari hasil data yang ada, Indonesia (masuk) peringkat ketiga dunia yang warganya merokok. Yang pertama kalau nggak salah Cina, kedua India, dan ketiga adalah Indonesia. Maka dari itu kita bersama-sama dengan seluruh lapisan, kami Pemprov DKI Jakarta dan orang tua harus mencegah agar tidak merokok," ujarnya di Auditorium Gedung PKK Melati, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Senin (5/8).
Secara lebih khusus, Pj Gubernur Heru turut mengajak para orang tua untuk mendidik anaknya. Menurut Pj Gubernur Heru, orang tua mempunyai peranan penting untuk mengawasi agar anak tidak terjerumus dalam perilaku negatif yang berawal dari kebiasaan kurang baik, seperti merokok.
“Beban kita sebagai orang tua sepertinya lebih berat. Karena rokok elektrik itu lebih berbahaya. Menurut saya lebih rentan untuk dimasukkan cairan-cairan yang memang tidak patut digunakan,” tambah Pj Gubernur Heru, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta.
Pj Gubernur Heru menjelaskan, DKI Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp 18,2 triliun untuk menjaga, membina, dan meningkatkan taraf hidup warga melalui social safety net. Dana yang dikeluarkan salah satunya untuk Kartu Jakarta Pintar bagi pelajar yang kurang mampu, yang kini tercatat sebanyak 19 ribu warga telah merasakan manfaatnya.
"Bagi adik-adik yang kedapatan merokok, termasuk rokok elektrik, itu akan saya cabut Kartu Jakarta Pintar-nya. Bagi pelajar yang tawuran saya akan cabut Kartu Jakarta Pintarnya," tegasnya.
Pj Gubernur Heru juga menyoroti agar para siswa tidak terpapar narkoba, pinjaman online (pinjol), dan judi online (judol). Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendata warga by name by address dan menyisir warga yang melakukan pinjol maupun judol.
”Bagi pelajar yang ditemukan melakukan permainan, tapi termasuk judol, pertama kalau bisa kita bina, lalu orang tua kita jelaskan. Jika tidak, terpaksa KJP-nya kami cabut, termasuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU)-nya," tuturnya.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Mirdyanti menuturkan, acara ini dilakukan untuk menambah wawasan para remaja, terutama pelajar, akan bahaya penyalahgunaan narkoba, serta membentuk generasi muda Jakarta yang arif dan bijaksana dalam menyongsong masa depan.
"Mereka diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan," tandasnya.