Senin, 12 Agustus 2024 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 2193
(Foto: doc)
Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta memprediksi perekonomian DKI Jakarta tetap kuat memasuki Triwulan III 2024.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, tetap kuatnya perekonomian DKI Jakarta ini ditopang oleh permintaan domestik yang masih kuat.
Ia menilai, kondisi ini tercermin salah satunya dari Indeks Ekspektasi Konsumen BI untuk enam bulan yang akan datang yang masih optimis.
“Didorong oleh ekspektasi kegiatan usaha ke depan yang lebih baik,” ujarnya, Senin (12/8).
Ia menyampaikan, investasi diperkirakan juga masih tumbuh meningkat sehingga turut menopang perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III 2024.
Arlyana menjelaskan, perkembangan tersebut seiring dengan masih berjalannya proyek strategis baik pemerintah maupun swasta yang bersifat multitahun.
“Kondisi tersebut tercermin dari kegiatan perkembangan investasi kegiatan usaha yang diperkirakan tumbuh meningkat berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha BI,” katanya.
Arlyana mengatakan, adapun kinerja ekspor juga diperkirakan terus membaik didorong oleh kembali dilakukannya ekspor, utamanya otomotif ke beberapa negara tujuan termasuk Jepang yang sebelumnya sempat terhenti.
Ia menyampaikan, dari sisi Lapangan Usaha (LU), LU konstruksi diperkirakan meningkat sejalan dengan meningkatnya investasi dan akselerasi pembangunan proyek strategis.
“Kinerja LU industri pengolahan juga diperkirakan membaik didorong oleh perbaikan ekspor secara bertahap serta masih kuatnya permintaan domestik,” katanya.
Arlyana menjelaskan, perekonomian Jakarta diperkirakan tumbuh kuat dalam kisaran 4,80 sampai 5,60 persen (yoy) untuk keseluruhan tahun 2024. Dari sisi permintaan, Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Investasi diperkirakan akan tetap menjadi penggerak perekonomian Jakarta pada tahun 2024.
Ia menilai, peningkatan konsumsi RT didukung kuatnya keyakinan konsumen, maraknya MICE dan Event serta penyelenggaraan Pemilu (Pilpres, Pileg dan Pilkada).
“Sedangkan investasi didukung berlanjutnya proyek-proyek strategis, khususnya yang bersifat multitahun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dari sisi lapangan usaha, prospek pertumbuhan yang meningkat ditopang oleh LU perdagangan, jasa keuangan, infokom dan industri pengolahan yang tumbuh meningkat.
“Kendati demikian, beberapa risiko yang perlu diwaspadai sepanjang tahun 2024 antara lain tertahannya ekonomi global, berlanjutnya ketegangan geopolitik serta suku bunga The Fed (FFR) yang bertahan tinggi,” tandasnya.