Kamis, 08 Agustus 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 495
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) RI, menggelar pameran Arsip Kepresidenan di Galeri Emiria Soenassa, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM).
Kegiatan yang mengusung tema 'Mari Kemari ke Nusantara' akan digelar hingga Selasa (20/8) mendatang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Firmansyah Wahid mengatakan, pameran ini menampilkan berbagai arsip dan dokumen kepresidenan serta perkembangan Jakarta hingga perpindahan status ibu kota.
"Dalam sejarahnya, para pendahulu pernah ada rencana pindah ibu kota ke Palangkaraya, Bandung, bahkan ke Jonggol, Jawa Barat, Saat ini telah dipastikan dan ditetapkan pinda ke Penajem Paser, Kalimantan Timur," beber Firman, Kamis (8/8).
Dijelaskan Firman, arsip dalam bentuk dokumen, video, blue print, maket, peta dan foto-foto yang ditampilkan ini merupakan memoribilia tentang perkembangan ibu kota dari tahun ke tahun.
"Hal ini ditampilan agar masyarakat paham bahwa perpindahan Ibu kota tidak dilakukan dengan tiba-tiba," tuturnya.
Menurut Firman, situs-situs sejarah yang ditampilkan dalam pameran ini secara otentik menjelaskan perkembangan sejarah bangsa.
Lalu, pada lantai dua ruang pamer juga ditampilkan berbagai arsip tentang Jakarta tempo dulu dengan berbagai seri seperti seri tempat wisata dan kunjungan situs-situs peristiwa.
Dijelaskan Firman, pameran ini dibuka mulai pukul 09.00 hingga 21.00 setiap hari dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.
"Di sini juga ditampilkan maket dan peta IKN. Sehingga masyarakat bisa lebih tahu ada apa saja sih di sana," tegasnya.
Sekretaris Kota Adminsitrasi Jakarta Pusat, Iqbal Akbarudin menambahkan, pameran yang menamilkan rangkaian peristiwa perjalanan sejarah ini sangat informatif dan edukatif bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Informasi yang ditampilkan dalam pameran ini, lanjut Oqbal, memberikan gambaran tentang tahapan perkembangan pendahulu menyatukan bangsa, mempertahankan kemerdekaan dan melanjutkan pembangunan.
"Semangat membangun Indonesia harus ada pada diri generasi muda, seperti semangat pendiri bangsa kita menyatukan Indonesia agar pembangunan berkelanjutan harus terus dilaksanakan," tandasnya.