Kamis, 08 Agustus 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 433
(Foto: Nurito)
Sebanyak 100 pelajar dari 28 SMP, SMA dan SMK di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (8/8), mengikuti pembinaan kesadaran hukum dan sosialisasi masalah tawuran di SMK Negeri 51 Cipayung.
Kegiatan dibuka Kepala Bagian Hukum Kota Jakarta Timur, Dedi Efrizal dengan narasumber Wahyu Warsito, Penyuluh Hukum Ahli Muda Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, dengan materi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, serta AKP Sri Yatmini, Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur yang mengangkat soal hukum bagi pelaku tawuran
Menurut Dedi, kegiatan ini menindaklanjuti hasil pertemuan jajaran pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Timur yang dilakukan, Rabu (7/8) kemarin di kantor wali kota.
"Kasus tawuran perlu diantisipasi sejak dini dengan melakukan sosialisasi dan edukasi di setiap sekolah seperti ini," ujar Dedi.
Menurutnya, kegiatan ini perlu mendapatkan dukungan dari elemen masyarakat, guru, sehingga pembinaan terhadap pelajar intens dilakukan
Camat Cipayung, Panangaran Ritonga menambahkan, pihaknya juga merespon positif adanya kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi para pelajar ini. Diharapkan, tidak ada kasus tawuran di wilayahnya yang melibatkan pelajar.
Disebutkan Ritonga, saat ini di wilayahnya sudah dibentuk tim keamanan sekolah untuk melakukan pengawasan wilayah. TIm ini terdiri dari 39 sekolah mulai dari jenjang pendidikan SMP, SMA, SMK dan Tsanawiyah.
"Tim ini setiap malam minggu ikut melakukan monitoring wilayah bersama unsur tiga pilar. Agar tidak ada peserta didik yang terlibat tawuran di malam hari," kata Ritonga.
Dia menambahkan, pelajar yang kedapatan terlibat tawuran akan diserahkan ke guru BK. Namun jika guru BK tidak mampu menanganinya maka kasusnya akan diserahkan ke pihak Kepolisian.
Sementara, Plt Kepala Seksi Pendidikan SMA, SMK Sudin pendidikan Jakarta Timur Wilayah 2, Siti Halimah berharap, pelajar yang ikut kegiatan ini dapat menyebarluaskan materi yang didapat pada rekan-rekannya di sekolah.
"Semoga tidak ada lagi kasus tawuran, bulying maupun narkoba di Jakarta Timur," harapnya.