Senin, 15 Juli 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 510
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Senin (15/7), menggelar audit penanganan stunting semester pertama 2024 di ruang pola kantor wali kota. Hasil audit akan menjadi rekomendasi penanganan stunting pada semester berikutnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Chaidir mengatakan, kegiatan audit ini bertujuan mencari upaya terbaik dalam melakukan penanganan stunting dengan menyasar ibu hamil, ibu nifas, calon penganten dan Balita.
"Kami berupaya menurunkan angka stunting dengan melakukan audit terhadap kasus dan penanganan yang sudah dilakukan," katanya.
Dilanjutkan Chaidir, kegiatan ini menindaklanjuti SK Wali Kota Jakarta Pusat tentang pembentukan tim audit stunting dari unsur Suku Dinas Kesehatan, Kelurahan, Suku Dinas PPAPP dan didamping pakar ahli gizi, ahli kebidanan serta psikolog.
Nantinya, ungkap Chaidir, pembahasan akan dilakukan terhadap kasus yang sudah dipilih sebagai rujukan penanganan stunting di wilayah Jakarta Pusat.
"Targetnya menurunkan angka stunting sehingga kasus minim, kalau bisa jadi nol," tegasnya.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Carla Wuwungan mengungkapkan, penanganan stunting terbagi menjadi dua aspek yakni spesifik dan sensitif. Audit ini diharapkannya bisa memperbaharui pola penanganan dan mencari format yang lebih baik.
"Kita terus perbaharui pola penanganan stunting baik pada aspek spesifik dan sensitif," ujarnya.
Dijelaskannya, sampel audit diambil dari bank data penanganan stunting di Jakarta Pusat. Pemilihan sampel sebagai bahan bahasan audit berdasar kajian terhadap kelurahan prevelensi tertinggi dan cakupan layanan terkait dengan infrastruktur.
Menurut Carla, ditetapkan 51 sampel kasus untuk dibahas dalam audit. Sampel kasus itu tersebar di 14 lokus dari lima wilayah kecamatan.
"Akan ada rekomendasi untuk ditindaklanjuti sebagai upaya penanganan pada semester kedua nanti" tandasnya.