Selasa, 09 Juli 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 708
(Foto: Nurito)
Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, meminta seluruh kader Jumantik dan elemen masyarakat di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, untuk lebih meningkatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Ditegaskan Iin, saat ini di Jakarta Timur kasus tertingi DBD berada di wilayah Kecamatan Pasar Rebo yang mencapai 425 kasus. Karena itu, dia meminta kegiatan PSN dan penerapan PHBS wajib dilakukan secara efektif dengan melibatkan semua unsur pemerintah dan masyarakat.
Menurutnya, kerja sama ini harus melibatkan unsur Puskesmas, kecamatan/ kelurahan, unsur tiga pilar. Kemudian pengurus RT/RW, LMK, kader PKK, Jumantik, dasawisma dan sebagainya .
"PSN harus lebih digalakkan dengan memantau tempat-tempat yang dimungkinkan terjadinya tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Ini menjadi perhatian kita semua, agar ada perubahan di minggu depan," ujar Iin, saat mengikuti kegiatan apel gabungan di halaman kantor Kecamatan Pasar Rebo, Selasa (8/7).
Iin menegaskan, wajib adanya monitoring evaluasi di wilayah pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi kesehatan, tempat umum dan sarana olahraga.
"Rumah kosong dan tanah kosong yang ditinggal pemiliknya, ini yang harus dijadikan perhatian bagi semua pihak untuk dilakukan PSN di lokasi-lokasi tersebut,” jelasnya.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy menjabarkan, saat ini total jumlah kasus DBD di wilayahnya ada 2.697 kasus. Dengan sebaran tertinggi di Kecamatan Pasar Rebo sebanyak 425 kasus.
Diikuti Kecamatan Matraman 278 kasus, Cipayung 256 kasus, Kramat Jati 347 kasus, Ciracas 326 kasus, Jatinegara 184 kasus. Kemudian Duren Sawit 269 kasus, Makasar 113 kasus, Pulogadung 172 kasus dan Cakung 327 kasus.
"Sepanjang musim hujan, populasi vektor cukup tinggi. Karena banyaknya genangan air hujan yang menjadi tempat perindukan nyamuk," ungkapnya.