Senin, 13 Mei 2024 Reporter: Nurito Editor: Budhy Tristanto 1574
(Foto: Istimewa)
Sebanyak 75 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Jakarta Timur, Senin (13/5), mengikuti seminar kesehatan bertajuk '"Sadari dan Peduli Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lingkungan Kerja dan Tempat Tinggal, serta Peran Cuci Hidung dalam Terapi Influenza’". Kegiatan dibuka Asisten Kesra, Ahmad Salahudin.
Menurut Salahudin, seminar kesehatan ini bertujuan menambah wawasan ASN Pemerintah Kota Jakarta Timur dalam pencegahan DBD dan influenza, sekaligus mampu memberikan wawasan pencegahan di lingkungan masyarakat.
Seminar ini, jelas Salahudin, membahas bagaimana pencegahan DBD dengan melaksanakan 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur) ditambah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kemudian pencegahan influenza dengan melakukan terapi cuci hidung.
“
ASN harus waspada akan penyakit DBD dan influenza . Kemudian diharapkan dapat memberikan edukasi, pemahaman kepada masyarakat sekitar soal DBD dan influenza itu,” beber Salahudin..Dalam menangani DBD, ungkap Salahudin, ASN harus turun ke lapangan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sepekan dua kali di tiap wilayah.
Sementara, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) Provinsi DKI Jakarta, Dwian Andhika menambahkan, saat ini di Jakarta angka DBD dan influenza sedang tinggi.
"Di seminar ini dibahas pencegahan DBD dari pengenalan jenis nyamuk, tanda-tanda terpapar DBD, melakukan PSN, PHBS, hingga dapat melakukan vaksin DBD yang tersedia di PPKP di Balai Kota," tukasnya.
Kemudian vaksin tersebut juga ada di setiap kantor wali kota, bupati dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Selanjutnya, untuk pencegahan influenza dapat melakukan terapi cuci hidung seperti saat pencegahan COVID 19. Namun untuk mencucinya menggunakan Nhcl atau larutan isotonis lainnya.
"Tujuannya untuk mengeluarkan kuman ataupun virus dari hidung atau mulut," tandasnya.