Kamis, 13 Juni 2024 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 8210
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan terbaik untuk pasien. Untuk merealisasikan komitmen ini, Kamis (13/6), mereka mengadakan konsultasi publik dan evaluasi.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sedang Lantai 13 Gedung Sky RSUD Tarakan ini, diikuti 50 peserta dari unsur praktisi kesehatan, lembaga sosial masyarakat, tokoh masyarakat dan pemangku wilayah, mulai dari tingkat kelurahan hingga Wali Kota Jakarta Pusat.
Direktur Utama RSUD Tarakan, Dian Ekowati mengatakan, melalui konsultasi publik ini pihaknya ingin meminta masukan dan evaluasi terhadap layanan yang sudah diselenggarakan.
"Acara ini merupakan salah satu agenda penting, karena kami selalu menempatkan layanan sebagai prioritas kepada masyarakat," katanya.
Ditegaskan Dian, masukan dan usualn kreatif dalam forum konsultasi publik ini akan menjadi bahan dalam merumuskan perbaikan pelayanan. Sehingga ke depan layanan RSUD Tarakan semakin baik dan prima, sesuai harapan masyarakat.
"Semoga ini jadi awal bagus dalam membangun layanan kesehatan terbaik," tegasnya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Tarakan, Weningtyas Purnomorini menambahkan, saat ini RSUD Tarakan total memiliki 454 bed pasien, terbagi dari kelas VVIP, hingga kelas III.
Sebagai satu-satunya rumah sakit daerah dengan klasifikasi kelas A, jelas Weningtyas, RSUD Tarakan juga memiliki beragam layanan kesehatan seperti unit stroke, layanan bedah jantung, operasi tanpa bedah besar, kamar operasi untuk donor dan recepient serta medical check up lengkap dengan sistem layanan terpadu.
Untuk sistem pendaftaran pasien, RSUD Tarakan telah menerapkan layanan secara online. Pengelolaan antrian pun telah memanfaatkan layanan online mobile JKN dan Jaksehat yang sudah terintegrasi.
"Kami juga ada ruang tamu pengaduan dan barcode waktu selesai pelayanan. Bagi pasien yang merasa ada hal perlu disampaikan kami sediakan meja informasi dijaga teman-teman humas," ujarnya.
Salah seorang perwakilan dari keluarga pasien, Marcelinus B.A, mengapresiasi layanan RSUD Tarakan yang semakin baik.
Orang tua dari pasien anak onkologi ini mengusulkan, agar di ruang IGD disediakan kamar steril yang terpisah bagi pasien kategori rentan infeksi dan pasien umum, saat menunggu ketersedian kamar rawat.
"Termasuk layanan farmasi kami harap penerapan skala prioritas sesuai status kegawatdaruratan. Lalu kalau bisa variasi menu ditingkatkan," tandasnya.